Kamis 23 Jul 2020 13:28 WIB

UEA Minta Warganya Sumbang Hewan Qurban Melalui Online

UEA Minta Warganya Sumbang Hewan Qurban Melalui Online.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
UEA Minta Warganya Sumbang Hewan Qurban Melalui Online. Foto: Ilustrasi Kurban Unta
Foto: Republika/Mardiah
UEA Minta Warganya Sumbang Hewan Qurban Melalui Online. Foto: Ilustrasi Kurban Unta

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Pejabat kesehatan di Uni Emirat Arab (UEA) meminta warganya untuk berqurban melalui sarana daring. Pemerintah UEA juga meminta agar pemberian uang maupun hadiah perayaan Idul Adha kepada anak-anak dilakukan dengan menggunakan fasilitas online.

Hal itu supaya seluruh masyarakat di UEA bisa tetap menjalankan pedoman kesehatan dan keselamatan selama Hari Idul Adha yang akan jatuh beberapa hari lagi, sebagaimana dilansir dari Al Arabiya, Kamis (23/7).

Baca Juga

Juru Bicara Otoritas Darurat Nasional, Krisis dan Manajemen Bencana UEA, Saif al-Dhaheri, telah menyarankan masyarakat untuk menyumbang hewan qurban hanya kepada badan amal resmi di negara itu melalui aplikasi pintar.

Selain dengan cara itu, al-Dhaheri menambahkan, umat Islam juga bisa melakukan penyembelihan hewan qurban di rumah jagal. Rumah potong hewan tersebut harus yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai jaminan penerapan tindakan pencegahan dan penyediaan layanan jarak jauh tanpa perlu memasuki rumah jagal atau pasar.

Otoritas UEA juga menekankan perlunya orang menghindari kunjungan keluarga dan pertemuan, dan menggantinya dengan menggunakan alat komunikasi elektronik atau kontak telepon. Termasuk juga menahan diri untuk tidak membagikan hadiah dan uang lebaran kepada anak-anak dan perorangan dan sebagai gantinya menggunakan alternatif daring.

"Perlu menghindari mengunjungi wanita hamil, anak-anak dan mereka yang memiliki penyakit kronis yang paling rentan terhadap Covid-19 dan tidak membiarkan mereka meninggalkan rumah dan menghindari pergi ke tempat-tempat umum untuk menjaga kesehatan mereka dan keamanan," demikian bunyi pernyataan otoritas UEA.

Al-Dhaheri juga mengumumkan bahwa larangan pertemuan pekerja rumah tangga dengan siapapun di luar rumah terus berlanjut. "(Kami) mengingatkan perlunya menyediakan peralatan pelindung jika mereka perlu berurusan dengan orang-orang dari luar rumah seperti menerima barang, parsel, dan lainnya," pernyataan itu menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement