Sabtu 18 Jul 2020 11:27 WIB

KUR Online BRI Bantu Pelaku UMKM Tingkatkan Usaha

Sampai akhir Juni, BRI menyalurkan KUR Rp 56 triliun ke 2 juta pelaku UMKM.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Sampai akhir Juni, BRI menyalurkan KUR Rp 56 triliun ke 2 juta pelaku UMKM.
Foto: dok. Republika
Sampai akhir Juni, BRI menyalurkan KUR Rp 56 triliun ke 2 juta pelaku UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus memiliki berbagai cara untuk bisa mempertahankan bisnis maupun meraih pertumbuhan di tengah pandemi Covid-19, salah satunya mengoptimalkan platform digital. Tak hanya memasarkan produk secara online, tetapi pelaku UMKM juga dapat memaksimalkan teknologi digital guna mendapatkan pembiayaan.

Hal ini pun dilakukan oleh salah satu pelaku UMKM dan juga nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI asal Bandung Salmon (28), pemilik brand Zalmore, yang menjual beragam produk kaos (daily wear). Salmon mengungkapkan usaha konveksi yang dijalankannya ikut terdampak akibat mewabahnya Covid-19, khususnya penjualan dari store yang merosot tajam, semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah daerah. 

Baca Juga

“Selama pandemi ini toko tutup, kalau penjualan online naik. Jadi sebenarnya saling menutupi. Sejak pandemi, untungnya permintaan dari platform digital menjadi ramai,” ujarnya dalam keterangan tulis, Sabtu (18/7).

Tingginya tingkat penjualan online pada saat masa Lebaran kemarin memacu Salmon untuk memanfaatkan momentum dengan meningkatkan kapasitas produksinya. Namun, dia membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. Salmon akhirnya mengajukan KUR ke BRI, yang dilakukannya secara daring melalui platform e-commerce, yakni Shopee. 

“Dari notifikasi Shopee, saya tahu kalau terpilih untuk mendapat tambahan modal KUR dari BRI. Nah saya mengajukan. Kalau bukan BRI saya tidak akan mengajukan, karena kita tahu banyak fintech pembiayaan bunganya cukup besar,” jelasnya.

Dalam proses pengajuan kredit secara daring itu, Salmon menuturkan bahwa prosesnya cukup mudah dan cepat, tinggal klik lalu beres. Tidak lama kemudian, Salmon dihubungi oleh pihak BRI untuk verifikasi dan melengkapi beberapa dokumentasi yang dipersyaratkan selanjutnya diminta membuka tabungan Simpedes.

Salmon mengungkapkan dirinya tertarik untuk mengajukan KUR karena murah, tanpa biaya provisi, biaya admin dan bunganya pun kecil. Untuk pembiayaan KUR secara digital ini, dia mendapatkan pinjaman dengan tenor dua tahun. Berkat pinjaman KUR tersebut, Salmon punya tambahan modal untuk membeli peralatan mesin dan menambah lima orang karyawan.

Sejak Mei 2020, BRI membuka akses pengajuan KUR lewat channeling online dengan menggandeng e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan perusahaan ride hailing kenamaan yakni Gojek dan Grab. Fasilitas KUR yang ditawarkan hingga maksimal Rp 50 juta, tenor paling panjang tiga tahun dengan melakukan pengisian data melalui https://kur.bri.co.id/ .

Langkah ini sebagai komitmen BRI untuk mengakselerasi penyaluran KUR di tengah tekanan pandemi Covid-19 dan sebagai respon dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu yang lalu.

Hingga akhir Juni 2020 perseroan berhasil menyalurkan KUR lebih dari Rp 56 triliun kepada lebih dari dua juta pelaku UMKM. Jumlah tersebut setara 46,6 persen dari target yang telah di breakdown oleh pemerintah kepada BRI pada 2020 yakni sebesar Rp120,2 triliun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement