Kamis 16 Jul 2020 16:30 WIB

Jubir: Kasus Positif Covid Banyak Ditemukan di Ruang Kerja

Lingkungan kerja dengan kualitas udara tak bagus berisiko tertular Covid-19

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan laporan perkembangan kasus COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Achmad Yurianto menyatakan hingga Kamis (18/6) pukul 12
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan laporan perkembangan kasus COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Achmad Yurianto menyatakan hingga Kamis (18/6) pukul 12

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut penambahan kasus positif akhir-akhir banyak ditemukan di lingkungan kerja dengan kualitas udara yang tidak bagus. Ia mengatakan, ruang kerja tanpa sirkulasi udara yang tak berjalan baik dan hanya mengandalkan sistem pendingin ruangan justru meningkatkan risiko tertularnya Covid-19.

“Identifikasi berikutnya dari penambahan kasus ini ternyata penambahan kasus ini banyak terjadi di lingkungan kerja dengan kualitas udara yang tidak bagus,” ujar Yurianto saat konferensi pers, Kamis (16/7).

Baca Juga

Selain itu, para pekerja yang berada di kantor tak disiplin dalam menjaga jarak dengan orang lain. Mereka juga enggan mengenakan masker saat berada di ruang kerja.

Yurianto pun menegaskan agar para pekerja tetap harus mengenakan masker dan menjaga sirkulasi udara di suatu ruangan dengan baik. Sehingga, dapat terhindar dari penularan Covid.

“Jadi sekalipun di kantor dengan orang-orang yang sudah terbiasa bertemu, tapi kita harus ingat bahwa mereka berasal dari lingkungan dan risiko yang berbeda dengan kita,” ujarnya.

Selain itu, Yurianto juga menyebut, kasus positif yang didapatkan akhir-akhir ini mayoritas berasal dari kelompok konfirmasi positif tanpa gejala. Artinya, kata dia, kelompok ini dapat menurunkan angka hunian di rumah sakit karena tidak perlu dirawat serta dapat menurunkan kasus meninggal.

Kendati demikian, pasien tanpa gejala pun harus diwaspadai karena bisa menjadi sumber penularan baru. Oleh karena itu, mereka harus menjalankan isolasi mandiri secara ketat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement