Kamis 16 Jul 2020 13:36 WIB

Sambut Idul Adha, Wasekjen MUI: Hindari Kerumunan Masif 

Wasekjen MUI mengingatkan umat Islam menghindari kerumunan masif.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Sekjen MUI Zaitun Rasmin mengingatkan umat Islam menghindari kerumunan masif.
Foto: Darmawan / Republika
Wakil Sekjen MUI Zaitun Rasmin mengingatkan umat Islam menghindari kerumunan masif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin mengingatkan umat Islam agar menghindari kerumunan masih pada pelaksanaan Sholat Idul Adha nanti. 

Dia, penyelenggaraan sholat Idul Adha, mengacu pada fatwa MUI No 14, 28, dan 31. Dimana hanya wilayah dengan kasus Covid-19 rendah, atau zona hijau, yang dibolehkan menyelenggarakan sholat Idul Adha.

Baca Juga

“Kesimpulannya, untuk zona hijau, itu tidak ada masalah. Boleh dilakukan sholat Idul Adha dan tetap menjaga protokol kesehatan,” jelas Ustad Zaitun dalam rapat pleno virtual Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Rabu (15/7). 

“Setiap jamaah harus menjaga jarak sosial, pakai masker, selalu cuci tangan dan gunakan hand sanitizer. Juga tidak berlama lama di kerumunan, hindari kontak fisik,” sambungnya. Begitu pula dengan penyembelihan hewan kurban. 

Dia menjelaskan, pada prinsipnya, penyembelihan kurban boleh dilaksanakan, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Mengingat hukum ibadah kurban adalah sunah muakkad, ditambah adanya nilai sosial dan humanis yang terkandung didalamnya, kata Ustadz Zaitun. 

“Karena ini ibadah sunah muakad yang sayang jika dilewatkan, dan dipandang sebagai salah satu solusi bagi umat yang memerlukan bantuan gizi di tengah pandemi,” jelasnya. 

“Yang penting jaga protokol kesehatan selama proses penyembelihan, menghindari kerumunan, terus pakai masker, dan menjaga kebersihan,” ujar Ketua Umum Wahdah Islamiyah itu menambahkan. 

Dia juga menyarankan agar pembagian hewan kurban dikirim langsung ke tempat atau orang yang dituju, demi menghindari adanya kerumunan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement