Jumat 10 Jul 2020 15:04 WIB

Santri Diminta Aktif Tangkal Penyebaran Covid-19

Penyebaran covid-19 wajib dicegah santri.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Santri Diminta Aktif Tangkal Penyebaran Covid-19. Foto:  [ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.
Foto: EPA/Fully Handoyo
Santri Diminta Aktif Tangkal Penyebaran Covid-19. Foto: [ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pengamat Pendidikan Islam, Jejen Musfah meminta pihak pondok pesantren untuk mewajibkan para santri berperilaku sehat dan disiplin dalam menjalani protokol kesehatan. 

Dosen UIN Jakarta ini juga mengimbau para santri untuk segera melapor pada pengurus pesantren, jika menemui teman mereka yang memiliki indikasi Covid-19. 

Baca Juga

“Santri wajib selalu memakai masket saat dlm kerumunan atau saag berbicara, mencuci tangan, mandi teratur, mencuci pakaian dan alat makan serta menjemur kasur dan bantal secara rutin,” kata Jejen kepada Republika, Jumat (10/7). 

“Santri melaporkan segera kepada pengurus pesantren jika ada indikasi santri atau teman yang mengalami gangguan kesehatan,” tambahnya. 

Di sisi lain, berdasarkan data resmi Pemkab dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ponorogo, tujuh kasus Covid-19 teridentifikasi di Pondok Modern Gontor kampus 2, Ponorogo, Jawa Timur. 

Pada kasus pertama, santri yang teridentifikasi positif corona berasal dari Sidoarjo. Kasus ini diketahui setelah Dinas Kesehatan Ponorogo mendapat informasi dari Dinkes Jatim bahwa ayah salah satu santri di Pondok Modern Gontor, dengan nama dan alamat disebut spesifik, positif Covid-19, pada Ahad (5/7).

Selang dua hari kemudian, Rabu (8/7), Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni kembali mengumumkan hasil tes usap PCR di BPTKL Surabaya yang mengonfirmasi adanya enam santri, dari total 10 kasus baru, yang terkonfirmasi di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ponorogo.

Dari enam santri itu, dua orang di antaranya berasal Makassar, satu santri dari Manado, satu santri dari Banjarmasin, satu santri dari Ternate, dan satu santri lagi dari Gowa, Sulawesi Selatan. Sama seperti santri terpapar Covid-19 pertama asal Sidoarjo, keenam santri asal luar Jawa ini diketahui masuk Pondok Gontor dengan membawa surat keterangan sehat, namun tanpa disertai hasil tes cepat (rapid test) Covid-19.

"Pondok Modern Gontor Kampus 2 menegaskan bahwa selama ini tidak ada kasus Covid-19 di Pondok Modern Gontor. Temuan kasus (pertama) bukan berasal dari lingkungan dalam Pondok Modern Gontor, tapi berasal dari luar pondok, yakni dari Sidoarjo," kata Wakil Pengasuh Pondok Modern Gontor Kampus 2, Muhammad Hudaya.

Huda menegaskan kasus santri positif Covid-19 hanya terjadi di Pondok Modern Gontor Kampus 2. Namun, tidak terjadi di kampus cabang-cabang Gontor lainnya termasuk tidak di kampus Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor.

Oleh karenanya, pihaknya mengimbau kepada seluruh wali santri Pondok Modern Gontor Kampus 2 agar tetap tenang dan tidak panik.

"Situasi di kampus Pondok Modern Gontor Kampus 2 kami informasikan saat ini tetap berjalan dengan tenang, aman, kegiatan santri-santri berjalan sebagaimana mestinya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement