Ahad 05 Jul 2020 21:21 WIB

Hamas Serukan Perlawanan Bersenjata Hadapi Aneksasi Israel

Hamas menegaskan tak ada opsi damai sikapi aneksasi Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Hamas menegaskan tak ada opsi damai sikapi aneksasi Israel. Sayap militer Hamas
Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Hamas menegaskan tak ada opsi damai sikapi aneksasi Israel. Sayap militer Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Salah satu pendiri Hamas, Mahmoud al-Zahar meminta kelompok-kelompok militan Palestina yang lain untuk meninggalkan negosiasi damai dan ikut terlibat dalam perlawanan bersenjata terhadap Israel.

Hal ini disampaikannya kepada saluran TV Lebanon al-Mayadeen, dilansir dari The Jerusalem Post, Ahad (5/7).

Baca Juga

Anggota senior Hamas itu mencontohkan Gaza yang telah menggunakan cara-cara keras menghadapi Israel. 

Menurut dia, orang Palestina harus mencontoh warga Gaza yang hanya sebagai warga Palestina biasa, mereka menggunakan cara-cara yang keras dalam mengeklaim kembali Israel.

"Di Jalur Gaza tidak ada orang Yahudi. Tidak ada pekerjaan (tetapi) ada kemerdekaan. Ini menekankan fakta bahwa tanah Palestina tidak sepenuhnya dibebaskan," kata al-Zahar.

Karena itu, Al-Zahar mengatakan, apa yang telah dilakukan di Gaza harus juga diterapkan di Tepi Barat. 

"Semua aktor harus membatalkan dan membongkar perjanjian masa lalu seperti operasi keamanan," ujar dia yang mengatakan bahwa dia menolak solusi kedua negara dan pengakuan Negara Israel.

Al-Zahar juga mengungkapkan, solusi atas kedua negara justru harus dihapus dan rencana yang baru harus diletakkan di atas meja. Rencana baru ini membuat Palestina memiliki hak atas semua tanah Palestina, dan bangsa, bukan hanya Gaza atau Tepi Barat, serta situs suci mereka.

"Kami akan memulai rencana pembebasan nyata untuk tanah ini dan bukan kebijakan negosiasi," ucapnya. Hamas, kata al-Zahar, akan meminta kerja sama antara Otoritas Palestina dan Fatah dalam merumuskan rencana bersama untuk menentang Negara Israel melalui perlawanan bersenjata.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Fatah, Jibril Rajoub, dan Wakil Kepala Hamas Saleh al-Arouri, mengadakan konferensi video bersama untuk menyatukan gerakan mereka dalam pertempuran melawan rencana Israel mencaplok Tepi Barat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement