Jumat 03 Jul 2020 13:47 WIB

Covid-19 Dikhawatirkan Menyebar di Kedubes AS di Arab Saudi

Lebih dari 20 orang dilaporkan telah menjalani masa karantina.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Covid-19 Dikhawatirkan Menyebar di Kedubes AS di Arab Saudi. Bendera Amerika Serikat (Ilustrasi)
Foto: VOA
Covid-19 Dikhawatirkan Menyebar di Kedubes AS di Arab Saudi. Bendera Amerika Serikat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Puluhan karyawan kedutaan AS di Riyadh jatuh sakit bulan lalu. Kekhawatiran menyebarnya virus Covid-19 membahayakan kesehatan dan kehidupan para diplomat dan karyawan kedutaan.

Saat berita ini dibuat, lebih dari 20 orang dilaporkan telah menjalani masa karantina. Muncul kekhawatiran virus menyebar karena kelalaian dari pemerintah Arab Saudi setelah pesta ulang tahun menjadi tempat asal potensial bagi Covid-19.

Baca Juga

Dilansir di Al Araby, Kamis (2/7), seorang pengemudi asal Sudan untuk para diplomat AS dilaporkan telah meninggal dunia. Sebuah laporan menganalisis pandemi Covid-19 di Kerajaan beredar dalam kanal tertutup di Riyadh.

Washington membandingkan situasi ini dengan Kota New York pada Maret, yang pada saat itu berada pada posisi ledakan kasus, menurut laporan The New York Times. Penilaian tersebut lantas menyalahkan respons pemerintah Saudi atas potensi lonjakan kasus. Rumah sakit dirasa tidak mendukung dan pekerja perawat menjadi sakit.

Lonjakan kasus disebut akan semakin bertambah pada Juli. Laporan yang sama menunjukkan kemungkinan rumah sakit akan mengalami kekurangan tempat tidur.

The New York Times melaporkan beberapa pihak di kedutaan mengambil saluran tidak resmi untuk menghubungi Kongres. Namun, baik Departemen Luar Negeri, maupun duta besar AS untuk Arab Saudi, John P Abizaid, tidak menanggapi situasi ini dengan serius.

Mereka lantas meminta pemerintah AS mengevakuasi karyawan Kedutaan Besar Amerika dan keluarga mereka. Dalam tanggapan yang tampaknya suam-suam kuku, Departemen Luar Negeri mengumumkan kepergian anggota keluarga non-darurat AS ke Arab Saudi dapat dilakukan secara sukarela.

Namun demikian, beberapa pejabat senior kedutaan berpikir ini tidak cukup. Hal ini mengingat mereka telah mendorong evakuasi sekitar 400 hingga 500 karyawan Amerika di Riyadh.

Pejabat departemen lantas mengatakan 32 dari 50 karyawan kedutaan dikonfirmasi atau diperkirakan terinfeksi Covid-19 telah pulih. Sebagian besar, bukan warga Amerika.

Dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times, Departemen Luar Negeri mengatakan, tidak memiliki prioritas lebih tinggi daripada memastikan keselamatan personel pemerintah AS dan warga AS. "Kepergian sukarela ini sesuai, mengingat kondisi saat ini terkait dengan pandemi. Pandemi telah mempengaruhi staf misi dan komunitas kami di Arab Saudi," kata mereka.

Seorang mantan perwira CIA, Douglas London, mengatakan AS memilih langkah hati-hati karena mendamaikan Arab Saudi dan menjaga hubungan dekat kedua negara adalah yang terpenting. "Saudi tidak pernah secara halus menghalangi para pejabat AS dari tindakan luar yang mungkin membuat kerajaan itu tampak lemah, tidak kompeten, atau rentan dalam masa-masa sulit," katanya.

Arab Saudi telah melaporkan sekitar 4.000 kasus baru Covid-19 per hari. Hal ini menjadikan Saudi sebagai negara dengan jumlah kasus yang tumbuh paling cepat di dunia.

Meskipun demikian, Kerajaan telah mengakhiri tindakan penguncian dan menunjukkan tanggapan beragam terhadap pandemi. Pada Juni, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan pelaksanaan haji akan dilakukan dengan sangat terbatas. 

https://english.alaraby.co.uk/english/news/2020/7/2/coronavirus-spreads-in-us-embassy-in-saudi-arabia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement