Ahad 28 Jun 2020 16:59 WIB

Tips Sederhana Cegah Bahan Pangan Terkontaminasi Listeria

Bakteri listeria biasanya terdistribusi luas di tanah, hingga alat yang tak bersih.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nora Azizah
Bakteri listeria biasanya terdistribusi luas di tanah, hingga alat yang tak bersih (Foto: ilustrasi menyimpan makanan di kulkas)
Foto: PickPik
Bakteri listeria biasanya terdistribusi luas di tanah, hingga alat yang tak bersih (Foto: ilustrasi menyimpan makanan di kulkas)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah sebelumnya meminta importir menarik peredaran jamur enoki dari Korea Selatan. Produk itu diduga terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang sebabkan kejadian luar biasa di AS, Kanada dan Australia.

Pakar Keamanan Pangan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Endang Rahayu, mengatakan, bakteri listeria monocytogenes merupakan salah satu bakteri patogen. Bakteri tersebut diketahui bisa mengakibatkan infeksi usus atau listeriosis.

Baca Juga

Bakteri yang terkonsumsi akan tumbuh di usus dan menyerang mukosa, masuk pembuluh darah dan menyerang jaringan lain, termasuk saraf. Bisa timbulkan efek serius kepada golongan rentan seperti balita, lansia, dan ibu hamil.

"Bakteri yang terkonsumsi ibu hamil juga bisa membahayakan kandungan," kata Endang, Sabtu (27/6).

 

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM ini menjelaskan, bakteri itu dikenal bakteri psikrotrofik yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Mampu tumbuh di suhu 1-44 derajat celcius, dengan suhu optimum 35-37 derajat celcius.

Meski begitu, pada suhu 7-10 derajat celcius masih bisa tumbuh dengan cepat. Listeria monocytogenes sendiri juga dapat bertahan dalam kondisi garam yang tinggi dan pH>5, sert resisten terhadap pengeringan.

"Namun, akan mati jika terpapar suhu pasteurisasi yakni 80 derajat celcius," ujar Endang.

Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) menilai, Listeria monocytogenes biasanya terdistribusi luas di tanah, kotoran, feses, saluran air, dan alat tidak bersih. Makanan yang terkontaminasi sering disimpan di suhu dingin.

Untuk itu, Endang mengimbau masyarakat mengemas bahan makanan dengan baik saat disimpan dalam kulkas, dan pisahkan yang siap makan dan siap olah. Saat simpan sayur, termasuk enoki, tempatkan dalam wadah plastik yang terpisah.

Selain itu, penyimpanan tidak dicampur dengan buah-buahan yang siap makan untuk menghindari kontaminasi silang. Endang mengingatkan, jika sayuran, termasuk enoki, diolah dengan cara dipanaskan, bakteri yang terkandung bisa mati.

"Yang bahaya itu bakterinya berpindah ke buah dan beranak-pinak, sementara buah langsung dimakan tanpa dicuci dulu, ini bisa menyebabkan penyakit," kata Endang.

Endang menambahkan, masa inkubasi infeksi Listeria monocytogenes berlangsung satu sampai tujuh hari. Gejala yang biasanya muncul demam, sakit perut, dan diare.

"Selalu terapkan sanitasi dan kebersihan personal yang baik. Dengan begitu, diharapkan bisa meminimalisir infeksi penyakit pada tubuh melalui makanan," ujar Endang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement