Jumat 26 Jun 2020 20:24 WIB

Kasus Covid-19 di Amerika Latin Terus Meningkat

Kasus Covid-19 terus meningkat di hampir seluruh negara di Amerika Latin

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Petugas medis mengevakuasi seorang pria lanjut usia ke rumah sakit, setelah hasil tes menunjukkan positif covid-19 di Buenos Aires, Argentina, Ahad (21/6) waktu setempat.Kasus Covid-19 terus meningkat di hampir seluruh negara di Amerika Latin. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/Juan Ignacio Roncoroni
Petugas medis mengevakuasi seorang pria lanjut usia ke rumah sakit, setelah hasil tes menunjukkan positif covid-19 di Buenos Aires, Argentina, Ahad (21/6) waktu setempat.Kasus Covid-19 terus meningkat di hampir seluruh negara di Amerika Latin. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kasus baru Covid-19 terus meningkat di hampir seluruh negara di Amerika Latin. Brasil telah mencatat 1.228.114 kasus dengan 55 ribu kematian dan Meksiko memiliki 202.951 kasus yang dikonfirmasi.

Sementara itu, Cile memberlakukan wajib karantina di beberapa daerah karena negara tersebut telah mencatat kasus sebesar 259.064. Dua negara Amerika Latin yakni Uruguay dan Paraguay berhasil menekan angka penyebaran virus corona.

Baca Juga

Paraguay sejauh ini melaporkan 13 kematian dan Uruguay mengklaim hanya mencatat 26 kematian. Kedua negara tersebut secara bertahap telah membuka kembali sekolah dan aktivitas bisnis.

Pada Kamis (25/6), Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan bahwa sebelumnya kemungkinan dia telah terinfeksi virus corona. Dia kemudian kembali melakukan tes dan hasilnya negatif. Brasil mencatat 39.483 kasus baru pada Kamis. Selama tiga hari berturut-turut, jumlah infeksi virus corona di negara itu mencapai hampir 40 ribu.

Pada Kamis, Menteri Keuangan Meksiko Arturo Herrera dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah bertemu dengan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador tiga hari lalu. Herrera diketahui memiliki gejala ringan.

"Saya baru saja diberi tahu bahwa saya dinyatakan positif Covid-19. Saya memiliki gejala yang sangat kecil. Mulai saat ini, saya akan dikarantina dan akan terus bekerja dari rumah," tulis Herrera di akun Twitternya.

Pada Senin lalu, Herrera berada di kantor Presiden Lopez Obadror bersama Menteri Dalam Negeri Olga Sanchez untuk menghadiri sebuah pertemuan. Meksiko saat ini menempati posisi ketujuh sebagai negara yang mencatat kematian akibat virus corona tertinggi di dunia yakni lebih dari 25 ribu.

Presiden Peru Martin Vizcarra mengatakan untuk sementara waktu pemerintah akan mengambil alih klinik kesehatan swasta jika mereka tidak berhasil membuat kesepakatan dengan pemerintah mengenai biaya perawatan pasien corona. Rumah sakit milik pemerintah sudah tidak dapat menampung pasien virus corona sejak April.

Sebagian besar warga mengeluhkan tingginya biaya perawatan di rumah sakit swasta. Vizcarra memberikan ultimatum kepada klinik swasta agar biaya perawatan pasien virus corona ditetapkan sebesar 461 dolar AS.

"Kita tak bisa menunggu. Dengan hukum dan konstitusi di pihak kita, kita bisa melakukannya," kata Vizcarra.

Peru mencatat lebih dari 268 ribu kasus Covid-19, dengan jumlah kematian hampir 9.000. Vizcarra akan meminta sebuah aturan dari konstitusi yang memungkinkan pemerintah mengambil alih kepemilikan pribadi untuk tujuan keamanan nasional.

https://www.aa.com.tr/en/africa/covid-19-shows-no-sign-of-slowing-down-in-latin-america/1890386

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement