Rabu 24 Jun 2020 09:31 WIB

Wall Street Menguat, Nasdaq Capai Rekor

Saham perusahaan teknologi mendorong Nasdaq mencapai rekor penutupan tertinggi.

Nasdaq. Tiga indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (24/6). Nasdaq membukukan rekor penutupan tertinggi kelima bulan ini.
Nasdaq. Tiga indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (24/6). Nasdaq membukukan rekor penutupan tertinggi kelima bulan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tiga indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (24/6). Penguatan didorong membaiknya data ekonomi dan prospek lebih banyak stimulus yang mendorong harapan pemulihan ekonomi dengan cepat.

Sementara lompatan dalam saham perusahaan teknologi mendorong Nasdaq ke rekor penutupan tertinggi kelima bulan ini. Apple Inc memberikan dorongan terbesar diikuti oleh Amazon.com dan Microsoft.

Baca Juga

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 131,14 poin atau 0,50 persen, menjadi ditutup pada 26.156,10 poin. Indeks S&P 500 bertambah 3,43 poin atau 0,43 persen, menjadi berakhir di 3.131,29 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 74,89 poin atau 0,74 persen, menjadi 10.131,37 poin.

Nasdaq menandai penutupan tertinggi kedua sepanjang masa berturut-turut untuk acuan teknologi-berat dan kenaikan harian kedelapan beruntun. Apple naik 2,13 persen, menyusul kenaikan 2,62 persen di sesi sebelumnya. Saham nama teknologi besar lainnya termasuk Amazon dan Microsoft juga berakhir lebih tinggi.

Data menunjukkan bahwa laju kontraksi di sektor manufaktur dan jasa AS melambat pada Juni karena bisnis dibuka kembali setelah penguncian yang dimulai pada pertengahan Maret. Juga, penjualan rumah baru melonjak 16,6 persen pada Mei, melampaui perkiraan kenaikan 2,9 persen.

"Efek kumulatif dari data ekonomi yang kami lihat membantu untuk mendukung reli berbentuk V yang kami miliki di saham," kata Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.

Meskipun kasus virus corona meningkat, Luschini mencatat bahwa kurangnya keinginan untuk penguncian ekonomi lebih lanjut di antara pejabat-pejabat federal dan negara bagian kemungkinan disambut investor. Sentimen mungkin sedikit berkurang oleh laporan New York Times bahwa negara-negara Uni Eropa siap untuk melarang warga Amerika masuk karena Amerika Serikat telah gagal mengendalikan pandemi virus corona.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement