Rabu 24 Jun 2020 08:22 WIB

Virus Melonjak, Trump Alihkan Perhatian Ke Tembok Perbatasan

Trump mengunjungi perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Trump mengunjungi perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Jacquelyn Martin
Trump mengunjungi perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN LUIS -- Presiden Donald Trump mengunjungi perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko. Ia mengatakan tembok baru yang dibangun pemerintahannya menghentikan imigrasi ilegal dan penyebaran virus corona.

Namun kunjungannya kali ini dibayang-bayangi oleh kesaksian pejabat kesehatan di Washington tentang respons pemerintah terhadap pandemi virus corona. Trump mengunjungi Arizona, salah satu negara bagian yang mengalami peningkatan kasus infeksi virus corona.

Baca Juga

Pada tengah hari di musim panas, Trump berhenti sejenak untuk menginspeksi bagian baru bangunan beton dan baja yang akan menjadi tembok baru. Presiden AS ke-45 itu dan pejabat-pejabat lainnya menggoreskan tanda tangan mereka di tembok.

"Ini akan menghentikan Covid-19, menghentikan segalanya," kata Trump.

Trump mencoba mendorong momentum kampanyenya setelah akhir pekan lalu kampanye di Tulsa, Oklahoma yang harusnya menandakan AS keluar dari karantina nasional dan pertunjukan kekuatan politik justru dipenuhi bangku-bangku kosong. Kepemimpinan Trump dalam kampanye politik dan presiden pun dipertanyakan.

Turunnya angka dukungan mempertajam fokus Trump dengan mengunjungi Arizona. Negara bagian ini tidak hanya menjadi medan perebutan suara pemilu 2020 tapi juga pusat wabah virus corona. Dengan mengunjungi perbatasan, Trump berharap ia dapat mengubah topik pembicaraan ke isu yang ia yakini dapat mendorong basis massanya pada November mendatang.

"Perbatasan kami tidak pernah lebih aman lagi," kata Trump saat bertemu Gubernur Doug Ducey yang juga dari Partai Republik.

Kunjungan ini dilakukan satu hari setelah pemerintahan Trump mengumumkan memperpanjang kebijakan untuk berhenti sejenak mengeluarkan green card di luar AS hingga akhir tahun. Pemerintah Trump juga semakin banyak membekukan visa kerja sementara termasuk bagi mereka yang bekerja di perusahaan teknologi dan multinasional.

"Sekarang kami ingin pekerjaan untuk orang Amerika," kata Trump.

Kunjungan itu dibayang-bayangi melonjaknya kasus infeksi di AS. Wali Kota Phoenix yang berasal dari Partai Demokrat mengatakan ia tidak yakin pidato presiden aman digelar di kotanya. Ia juga meminta presiden memakai pelindung wajah.

Trump menolak mengenakan pelindung wajah di publik dan mengubah upaya menahan laju penyebaran virus ini menjadi isu politik. Jajak pendapat memperlihatkan Partai Republik cenderung tidak bersedia memakai pelindung wajah dibandingkan pendukung Partai Demokrat. Walaupun pakar kesehatan sudah menegaskan pemakaian pelindung wajah menurunkan risiko penularan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement