Jumat 19 Jun 2020 19:10 WIB

Lembaga Filantropi Diminta Kembangkan Inovasi Berkurban

Inovasi berkurban perlu dikembangkan oleh lembaga filantropi.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Lembaga Filantropi Diminta Kembangkan Inovasi Berkurban. Foto: Sapi limosin menjadi kurban di Hari Raya Idul Adha (ilustrasi).
Foto: Republika/Halimatus Sa'diyah
Lembaga Filantropi Diminta Kembangkan Inovasi Berkurban. Foto: Sapi limosin menjadi kurban di Hari Raya Idul Adha (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pengamat Ekonomi Islam, Azis Setiawan mengatakan, program kurban yang ditawarkan banyak lembaga filantropi harus memiliki struktur produksi ternak yang kuat. Penguatan ini dapat dimulai dengan pengembangan potensi peternak-peternak di perdesaan atau wilayah marginal.

“Lembaga ini juga dapat memberikan akses modal sehingga mampu meningkatkan usaha peternak untuk kurban,” kata Azis saat dihubungi Republika, Rabu (17/6).

Baca Juga

Lembaga filantropi, kata Azis dapat merangkul para peternak dan membantu perekonomian mereka. Sehingga program kurban juga mampu melahirkan rantai ekonomi yang besar, ujar Azis. “Lembaga dapat memberikan bibit, dan membantu dalam pelatihan merawat ternak. Sehingga tak hanya sekadar mengambil dari hasil ternak saja tetapi juga ikut serta dalam memproduksi hewan kurban dan menyejahterakan peternak serta membuka lapangan pekerjaan baru,” sambung Azis.

Meski begitu, Azis menyayangkan ketidakseriusan lembaga-lembaga filantropi untuk melebarkan program mereka ke kanca internasional. Padahal, menurut Azis, lembaga filantropi Indonesia sangat berpotensi sebagai perantara penyedia hewan kurban.

"Seharusnya sebagai negara dengan umat muslim yang paling besar dan pengetahuan tata cara penyembelihan hewan kurban yang mumpuni, Indonesia tentu bisa mendapatkan bagian pasar kurban internasional,” tegas Azis.

Lembaga filantropi, menurut Azis, harus terus memperkuat akuntabilitas dan eksistensi kepercayaan publik. Azis beranggapan, menunaikan ibadah kurban melalui lembaga tidak hanya menggugurkan ibadah saja, tetapi juga dapat menjangkau penerima kurban yang lebih luas. “Penghimpunan dana kurban tidak hanya sekadar untuk penyembelihan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengembangkan produksi ternak kurban sehingga rantai nilai ekonomi bagi umat Islam semakin panjang,” tambah Azis.

“Tentu hal ini menjadikan program kurban mampu meningkatkan kesejahteraan penerima kurban juga peternak hewan kurban,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement