Selasa 16 Jun 2020 19:18 WIB

Pasar Masih Volatil, Ini Saran Bagi Investor Reksa Dana

Yang terpenting bagi investor saat ini adalah diversifikasi aset.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fuji Pratiwi
Investasi reksadana. Di tengah kondisi pasar yang masih volatil, investor reksa dana disarankan untuk menyesuaikan aset portofolionya.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Investasi reksadana. Di tengah kondisi pasar yang masih volatil, investor reksa dana disarankan untuk menyesuaikan aset portofolionya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski aktivitas ekonomi di Indonesia maupun di berbagai negara telah dibuka, pasar modal disebut masih akan berfluktuasi. Bagi para investor reksa dana, disarankan untuk menyesuaikan aset portofolionya.

Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, pasar saham akan mendapatkan angin segar sejak mulai dibukanya kembali ekonomi di berbagai negara setelah karantina wilayah. "Hal tersebut menandakan akan dimulainya pemulihan ekonomi dan bisa dijadikan momentum untuk berinvestasi jangka panjang," kata Ivan Market Update Online bersama Bank Commonwealth, Selasa (16/6).

Baca Juga

Meski demikian, volatilitas diperkirakan masih akan tinggi dalam beberapa bulan ke depan jika pandemi Covid-19 masih belum usai. Menurut Ivan, yang terpenting dilakukan investor di masa apapun terutama yang baik dilakukan dengan kondisi saat ini adalah diversifikasi aset.

Pada saat ini, Ivan menyarankan investor untuk menyesuaikan alokasi aset portofolionya. Untuk investor dengan profil risiko moderat (balanced), direkomendasikan untuk sementara mengurangi porsi saham dan mengalihkan ke obligas.

 

Hal itu untuk menurunkan tingkat volatilitas portofolio. Proporsi yang ia sarankan adalah 25 persen reksa dana saham, 40 persen reksa dana pendapatan tetap atau obligasi, 35 persen reksa dana pasar uang. 

Sedangkan untuk investor dengan profil risiko agresif idealnya memiliki portofolio yang terdiri dari 60 persen reksa dana saham, 25 persen reksa dana pendapatan tetap atau obligasi dan 15 persen reksa dana pasar uang. "Jangan lupa agar tetap aman investasi dari rumah saja melalui akses digital yaitu bisa dari internet atau mobile banking," kata Ivan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement