Selasa 02 Jun 2020 20:26 WIB

Ganjar tak Mau Gegabah, Khawatirkan Gelombang Kedua Covid-19

Jateng tidak akan gegabah menerapkan protokol kehidupan new normal.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turun mengatur arus lalu lintas saat terjadi kemacetan di jalur utama pantura, di kawasan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (15/5) sore. Kemacetan ini dipicu  rob yang menggenangi badan jalan.
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turun mengatur arus lalu lintas saat terjadi kemacetan di jalur utama pantura, di kawasan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (15/5) sore. Kemacetan ini dipicu  rob yang menggenangi badan jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan Provinsi Jateng tidak gegabah menerapkan protokol kehidupan normal baru (new normal) terkait dengan pandemi Covid-19. Meskipun, angka reproduksi atau potensi penularan dari virus corona jenis baru di daerah itu terus menunjukkan penurunan.

"Persiapan menuju normal baru terus kami lakukan, meskipun saya belum tergesa-gesa menerapkan itu. Saya lebih suka kita menyiapkan dengan baik agar clear betul persiapannya," katanya di Semarang, Selasa (2/6).

Baca Juga

Ia menjelaskan, protokol kehidupan normal baru akan diterapkan jika setiap institusi, lembaga, tempat ibadah, sekolah, dan tempat publik lain di Jateng benar-benar telah menyiapkannya dengan baik. Selain itu, katanya, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sudah tumbuh guna mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.

"Kami tidak akan gegabah, tapi angka (data dari Bappenas) itu tetap kami jadikan satu pegangan. Saya khawatir masih ada gelombang kedua, gelombang ketiga dan lainnya. Kami juga terus mengontrol daerah-daerah yang masih fluktuatif kasusnya seperti Kota Semarang," ujarnya.

Ganjar menyebut hal yang harus dilakukan mengedukasi masyarakat. Sehingga, nanti kalau angka itu turun terus bahkan lebih rendah agar masyarakat sudah siap sebagai suatu kebiasaan baru.

"Saya minta bupati dan wali kota untuk giat menyosialisasikan itu agar masyarakat terbiasa. Selain itu, daerah yang hijau juga harus dipertahankan, awasi perbatasan agar daerahnya tetap terjaga dengan baik," katanya.

Orang nomor satu di Jateng itu, menegaskan, protokol kehidupan normal baru di Provinsi Jawa Tengah terkait dengan Covid-19, tidak diterapkan dalam waktu dekat mengingat masih perlu berbagai persiapan.

"Penerapan normal baru itu bukan berarti urusan pandemi selesai lho, artinya kita harus menyiapkan betul antisipasi-antisipasi yang ada, jangan sampai diterapkan normal baru kita lengah dari sisi kesehatan apabila terjadi gelombang selanjutnya," ujarnya.

Berbicara terpisah, Bupati Batang, Jateng, Wihaji menyatakan, Pemkab Batang bersiap membuka objek wisata seiring dengan akan dilakukannya uji coba penerapan tatanan kehidupan baru atau normal baru. Ada empat objek wisata yang rencananya akan dibuka.

"Saat ini, kita siap warming up (pemanasan) pada penerapan tatanan baru. Oleh karena, kita telah mengecek beberapa titik seperti objek wisata, masjid, pasar moderen akan dibuka lagi dengan catatan protokol kesehatan akan lebih ketat," katanya di Batang, Selasa.

Menurut dia, sebanyak empat objek wisata yang rencananya dibuka lagi adalah Taman Safari Dolphin Center Jateng, objek wisata River Tubing (arung jeram) di Pandansari, Agrowisata Pagilaran, dan wisata alam Sikembang. Adapun, untuk kesiapan Taman Safari Dolphins Center, kata dia, bisa dikatakan sudah memenuhi kesiapan untuk menerima wisatawan karena lokasinya terbuka dan lebih mudah untuk mengatur jaga jarak tempat duduk pengunjung yang akan melihat atraksi lumba-lumba.

"Hanya saja, hal yang perlu diperhatikan pengunjung adalah harus menaati protokol kesehatan saat akan masuk ke objek wisata itu seperti memakai masker, Siapa pun pengunjungnya harus memakai masker karena apabila tidak memakai (masker) dan memiliki suhu badan di atas 38 derajat celcius maka (pengunjung) akan dilarang masuk ke objek wisata," katanya.

Untuk kesiapan di objek wisata Agrowisata Pagilaran, Sikembang, dan RiverTubing juga dinilai sudah bisa dibuka untuk menerima wisatawan.

"Di lokasi objek RiverTubing Desa Pandansari, Kecamatan Warungasem berupa aliran sungai deras sehingga kami nilai siap untuk menerima wisatawan," katanya.

photo
Sejumlah protokol kesehatan yang harus diikuti dan dijalankan jika Mal dan pusat perbelanjaan kembali dibuka. - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement