Selasa 02 Jun 2020 15:10 WIB

Ahli: Tak Perlu Autopsi Pastikan Covid-19 Disebabkan Virus

beredar hoaks yang menyebutkan Covid-19 disebabkan oleh bakteri bukan virus.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Virologi Universitas Udayana Prof G N Mahardika mengatakan tanpa autopsi diagnosis persumtive, infeksi Covid-19 berat dapat dilakukan dengan rontgen atau CT scan. Pernyataan Mahardika ini untuk membantah hoaks yang menyebutkan, bahwa Covid-19 disebabkan oleh bakteri bukan virus.

"Sebetulnya diagnosis persumtive Covid-19 berat bisa dibuat dengan rontgen atau CT scan. Apakah protokol rontgen atau CT scan dilakukan di Indonesia, saya tidak tahu," kata Mahardika, di Jakarta, Selasa (2/6), terkait informasi hoaks yang menyebutkan penyebab Covid-19 bukan virus melainkan bakteri.

Baca Juga

Ia mengatakan, laporan dari berbagai penjuru dunia yang dipublikasi di jurnal ilmiah bereputasi tidak ada yang menyebut isolasi bakteri seperti disebutkan hoaks tersebut. Jika benar bakteri yang menyebabkan Covid-19 mestinya jauh lebih mudah dideteksi.

Sementara itu, soal kasus flu burung berhasil digagalkan menjadi pandemi yang disebut mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, menurut dia, karena memang virus tersebut tidak menginfeksi dari manusia ke manusia dan vaksin flu burung yang dikembangkan swasta nasional efektif. Sedangkan, untuk virus corona baru penyebab penyakit Covid-19, menurutnya, memang tidak diragukan bisa menular antara manusia ke manusia.

Dalam Covid-19, memang ada faktor komorbiditas, tapi menurut Mahardika, causa mortis yang membuat pasien positif Covid-19 meninggal perlu dilihat. "Kalau causa mortis seseorang meninggal disertai gejala sesak napas ya tentu bukan diabetes."

Jika hasil CT scan menunjukkan perubahan penampakan, paru-paru penuh air seperti orang tenggelam, atau paru-paru pasien yang bersangkutan punya radang limposit, itu menunjukkan adanya infeksi virus. Publikasi hasil autopsi pasien kasus Covid-19 sudah banyak di luar negeri dan membuktikan penyebabnya virus, sehingga tidak perlu autopsi untuk membuktikan hal sama di Indonesia.

photo
Vaksin virus corona - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement