Ahad 31 May 2020 06:44 WIB

Konsumsi BBM di Sumut Turun 11 Persen

Pada tahun-tahun lalu, konsumsi BBM selalu meningkat karena budaya mudik Lebaran.

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah lokomotif berada di depo Stasiun Besar Medan, Sumatera Utara,Ahad (26/4/2020). PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (Divre) I Sumut menghentikan semua perjalanan kereta api penumpang jarak menengah rute Medan-Binjai-Siantar-Tanjung Balai dan Rantau Prapat dan sebaliknya seiring imbauan tentang larangan mudik Lebaran guna mencegah penyebaran virus COVID-19.
Foto: ANTARA/Septianda Perdana
Sejumlah lokomotif berada di depo Stasiun Besar Medan, Sumatera Utara,Ahad (26/4/2020). PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (Divre) I Sumut menghentikan semua perjalanan kereta api penumpang jarak menengah rute Medan-Binjai-Siantar-Tanjung Balai dan Rantau Prapat dan sebaliknya seiring imbauan tentang larangan mudik Lebaran guna mencegah penyebaran virus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kondisi pandemi COVID-19 membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Untuk pertama kalinya, Satuan tugas Ramadhan, Idul Fitri dan COVID-19 (RAFICO) Pertamina mendata  konsumsi BBM menjelang dan setelah Lebaran di Sumatera Utara menunjukkan penurunan. Pada tahun-tahun lalu, konsumsi BBM selalu meningkat karena budaya mudik Lebaran.

"Selama H-3 hingga H+3 Lebaran tahun ini, kami  mencatat konsumsi BBM mengalami penurunan. Untuk BBM jenis bensin yaitu Premium, Pertalite, dan Pertamax Series, konsumsinya mencapai 4,5 juta liter per hari. Jumlah ini turun hingga 11 persen dibandingkan konsumsi harian normal sebesar lima juta liter per hari," ujar M. Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) I.

Tahun lalu, realisasi konsumsi BBM jenis bensin di Sumut selama H-3 hingga H+3 Lebaran mencapai lima juta liter per hari. Meningkat lima persen dibandingkan rerata normal harian tahun 2019 sebesar 4,8 juta liter per hari.

Situasi serupa terjadi pada konsumsi BBM jenis diesel (Biosolar, Dexlite dan Dex). Konsumsinya anjlok 67 persen dibandingkan rerata konsumsi normal. Atau setara satu juta liter per hari  selama H-3 hingga H+3 Lebaran 2020.

Konsumsi BBM jenis diesel juga mengalami penurunan  satu persen. Per hari, konsumsi mencapai 2,8 juta liter per hari, padahal tahun lalu konsumsi rerata normal harian 2,9 juta liter per hari.

Namun demikian penyaluran Elpiji 3 kg subsidi selama H-3 sampai H+3 Lebaran 2020 menunjukkan konsistensi tren meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya. Penyaluran di periode tersebut pada tahun ini meningkat 14 persen di wilayah Sumut.

“Menjelang dan sesudah Lebaran ini, kami menyalurkan elpiji 3 kg subsidi sebanyak 470 ribu tabung per hari. Adapun konsumsi harian normal sekitar 413 ribu tabung per hari,” sambung Roby.

Sebagai perbandingan, konsumsi elpiji 3 kg subsidi tahun 2019 pada H-3 sampai H+3 Lebaran sebanyak 400 ribu tabung per hari.

Satgas RAFICO masih terus siaga dan memastikan penyaluran BBM serta elpiji tetap berjalan lancar. Satgas masih bertugas hingga 8 Juni 2020.

Beradaptasi dengan situasi pandemi, Pertamina juga terus berinovasi dalam layanan kepada masyarakat. Salah satunya melalui layanan antar produk BBM dan elpiji Pertamina Delivery Service (PDS).

"Kami juga terus mendorong konsumen agar bertransaksi BBM secara nontunai melalui aplikasi MyPertamina dan LinkAja. Selain lebih mudah dan nyaman, juga mengurangi risiko penyebaran COVID-19," tutur Roby.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement