Kamis 28 May 2020 16:29 WIB

Era 'Normal Baru', Promosi Wisata Fokus di Media Digital

Promosi akan melibatkan platform digital yang lebih efektif dan spesifik.

Promosi pariwisata Indonesia akan lebih fokus melalui media digital pada era normal baru (Foto: ilustrasi wisata Indonesia)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Promosi pariwisata Indonesia akan lebih fokus melalui media digital pada era normal baru (Foto: ilustrasi wisata Indonesia)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio, mengatakan, promosi pariwisata Indonesia akan lebih fokus melalui media digital pada era normal baru. Nantinya, promosi akan melibatkan platform digital yang lebih efektif dan spesifik.

"Misalnya kan wisata alam bisa lebih spesifik target market adalah mereka yang suka wisata alam atau diving atau pantai. Ytu strategi promosi lebih ke arah seperti itu," kata Menparekraf Wishnutama di Jakarta, Kamis (28/5).

Baca Juga

Wishnutama mengatakan, Indonesia kehilangan potensi dari kedatangan wisatawan asing hingga sekitar 4 juta orang. Sementara, kerugian karena Covid-19 masih menunggu laporan BPS.

"Tapi memang bisanya per bulan wisatawan mancanegara sekitar 1,3-1,4 juta orang datang ke Indonesia, kalau dihitung-hitung sederhana kita kehilangan potensi wisatawan asing 4 juta lah, tapi data persis masih tunggu dari BPS," tambah Wishnutama.

Namun untuk menyambut normal baru di sektor pariwisata, ia mengatakan sudah dibuat sejumlah persiapan. Ia mengatakan, akan memprioritaskan daerah-daerah yang sudah siap, namun tidak menjelaskan daerah mana yang akan dijadikan proyek contoh sebagai kawasan wisata pertama yang akan dibuka dengan aturan normal baru.

"Yang dibuka kembali adalah yang penanganan COVID-nya baik sesuai laporan Gugus Tugas dan Bali adalah salah satu provinsi yang sangat baik penanganannya sampai saat ini, jadi berpotensilah," jelas Wishnutama.

Pariwisata Indonesia selanjutnya juga akan fokus pada quality tourism dibanding quantity tourism. Hal ini memang lebih dibutuhkan saat normal baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement