Selasa 26 May 2020 01:57 WIB

Kalimantan Barat Defisit 840 Ton Bawang Merah

Kebutuhan komoditas bawang merah mencapai 900 ton.

Kalimantan Barat Defisit 840 Ton Bawang Merah (ilustrasi).
Foto: Kementan
Kalimantan Barat Defisit 840 Ton Bawang Merah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK -- Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Muhammad Munsif mengatakan saat ini Kalimantan Barat masih mengalami defisit bawang merah sebanyak 840 ton, sehingga menyebabkan harga komoditas tersebut masih tinggi.

"Untuk kebutuhan bawang merah di Kalbar kita memang masih mengalami banyak kekurangan. Kebutuhan komoditas ini mencapai 900 ton, sementara Kalbar hanya mampu produksi 60 ton, artinya kita harus impor dari luar sebanyak 840 ton," katanya di Pontianak, Kalbar, Ahad (25/5).

Dia mengatakan selain daging ayam, harga bawang merah juga mengalami kenaikan, menjelang Lebaran, bahkan sampai sekarang harganya masih bertahan antara Rp 50 sampai Rp 60 ribu per kilogram.

Akibat harga bawang merah yang terus bergejolak, pihaknya akan berusaha keras untuk mencari pasokan dari sentra produksi di luar Kalbar. Ke depan, pihaknya akan mengupayakan untuk memperluas areal tanam bawang merah di Kalbar.

Untuk lokasi penanaman bawang merah pihaknya sudah menentukan beberapa daerah yang kondisi tanah dan geografisnya cocok untuk ditanami.

Sementara, untuk bawang putih, katanya, memang tidak bisa ditanam di Kalbar, karena memerlukan struktur tanah dan suhu yang berbeda dari iklim di Kalbar. "Lokasi tanam yang cocok hanya di seputar wilayah Kabupaten Bengkayang," kata Munsif.

Menurutnya, kelangkaan bawang merah di Kalbar juga diikuti dengan bawang putih. Sebab diakui memang Kalbar tidak memiliki lokasi dan iklim yang ideal untuk menanam bawang putih.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement