Ahad 24 May 2020 20:01 WIB

Mengintip Proses Sterilisasi Udara di Masjidil Haram

Sistem ventilasi udara penting dalam sterilisasi Masjidil Haram.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Mengintip Proses Sterilisasi Udara di Masjidil Haram. Petugas kebersihan membersihkan area Masjidil Haram, Mekkah.
Foto: Ganoo Essa/Reuters
Mengintip Proses Sterilisasi Udara di Masjidil Haram. Petugas kebersihan membersihkan area Masjidil Haram, Mekkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Selama Masjidil Haram di Mekkah ditutup dari jamaah dan pengunjung, pemerintah Arab Saudi terus melakukan upaya sterilisasi di masjid tersebut selama 48 jam. Proses sterilisasi ini dilakukan sebagai bagian dari beberapa langkah pencegahan penyebaran virus corona di Masjidil Haram.

Presidensi Umum untuk Urusan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi terus menerapkan upaya sterilisasi dan tindakan pencegahan lainnya dalam persiapan pembukaan kembali kedua masjid itu tatkala situasi wabah telah mereda. Kepresidenan awalnya menutup masjid di Makkah selama 48 jam untuk mensterilkan keseluruhan bangunan dan area masjid.

Baca Juga

Di balik proses sterilisasi 48 jam di Masjidil Haram ini, peran utama dimainkan oleh Al Salem Johnson Controls (York) yang berbasis di Arab Saudi, sebuah perusahaan multi-industri terkemuka dan penyedia perintis solusi terintegrasi. Sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) dikatakan memainkan peran penting dalam proses sterilisasi itu.

Dilansir di Trade Arabia, York merupakan perusahaan multi-industri terkemuka yang menggabungkan peralatan HVAC, sistem proteksi kebakaran dan keamanan, pengendalian dan sistem manajemen bangunan, untuk sektor perumahan, komersial dan industri di Arab Saudi, Lebanon, Mesir, dan Yaman. Dalam penugasan di Masjidil Haram, York mengatakan semua pendinginnya di pabrik pendingin Al Shamiyah dan Ajyad serta Unit Penanganan Udara (AHU) ditutup selama 48 jam.

 

Hal itu guna menaikkan suhu di dalam Masjidil Haram menjadi sekitar 30-32 derajat Celsius, yang menjadi level yang diperlukan untuk sterilisasi. Secara bersamaan, AHU diperiksa, dan filter pipa, saluran pembuangan dan koil pendingin dibersihkan dan disterilkan.

Hal itu untuk memastikan udara yang bersih berkualitas tinggi tersuplai dan terjaga di seluruh masjid. CEO Mohanad AlShaikh mengatakan, York telah mengalokasikan 135 teknisi layanan untuk sistem HVAC Masjidil Haram, yang bekerja sepanjang waktu di pabrik pendingin di Ajyad dan Al Shamiyah, untuk memastikan kelancaran operasi. Setiap pendingin York membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat menit untuk dimatikan sepenuhnya.

"Sementara pipa yang menghubungkan pabrik pendingin ke masjid, terus memasok AHU dengan air dingin selama sekitar 30 menit, sebelum air menjadi hangat dan AHU dimatikan," kata AlShaikh.

photo
Gerbang sterilisasi canggih sebelum masuk ke Masjidil Haram. - (saudigazette)

Setelah sterilisasi selesai dan karena berkurangnya beban di dalam Masjidil Haram hari ini, hanya 10 persen dari total kapasitas pendinginan dihidupkan kembali. Ia mengatakan, itu cukup untuk mempertahankan zona nyaman bagi beberapa orang di dalam masjid.

Menurutnya, York menyoroti layanan penyimpanan jangka panjang adalah bentuk pemeliharaan preventif yang diterapkan pada pendingin yang berada dalam mode non-operasi selama periode waktu yang lama. Pemeliharaan ini diselesaikan melalui pemeriksaan berkala, pemantauan refrigeran (bahan pendingin) dan tekanan air di dalam pendingin untuk menjaga bagian luar pendingin dari kelembaban dan korosi.  

Selain itu, rotasi motor dan peminyakan dimonitor, serta keselarasan motor dan kompresor pendingin. Al Shaikh menunjukkan jauh sebelum merebaknya Covid-19, Al Salem Johnson Controls telah melengkapi kedua masjid suci di Saudi itu dengan sistem HVAC khusus dan disesuaikan. Sistem tersebut mempertimbangkan sifat ramai dari kedua lokasi, terutama di musim puncak seperti haji dan umrah serta selama waktu sholat.

"AHU York memasok 100 persen udara segar dengan mengandung udara yang terkontaminasi dan mengeluarkannya ke luar, dan kemudian menggantinya dengan udara segar yang ditangani dengan baik, yang masuk kembali ke ruangan setelah proses penyaringan yang ketat," ujarnya.

Ia menambahkan, sistem itu dilengkapi dengan filter yang tidak memungkinkan masuknya partikel besar ke lingkungan ber-AC. Filter dilakukan melalui beberapa tahap penyaringan yang dapat mencapai efisiensi penyaringan hingga 95 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement