Kamis 21 May 2020 18:56 WIB

Mal di Solo Tetap Buka, Kunjungan Naik Jelang Lebaran

Pihak mal mengaku terapkan protokol kesehatan dalam mengoperasikan pusat perbelanjaan

Warga melintas didekat papan himbauan wajib mengenakan masker, cuci tangan dan jaga jarak di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warga melintas didekat papan himbauan wajib mengenakan masker, cuci tangan dan jaga jarak di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah mal di Kota Solo tetap menerapkan protokol kesehatan untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. Tingkat kunjungan pun mengalami kenaikan dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Salah satu yang kami terapkan adalah pembatasan pengunjung di food court (pusat jajanan)," kata perwakilan Public Relations Solo Grand Mal Ni Wayan Ratrina di Solo, Kamis.

Baca Juga

Ia mengatakan jika biasanya kapasitas pengunjung pusat jajanan mencapai 500 kursi, untuk saat ini dibatasi menjadi 300 kursi. "Jadi sengaja kami sediakan separuhnya agar ada jarak yang lebih jauh jika dibandingkan dengan biasanya. Meski demikian, secara keseluruhan untuk pengunjung mal tidak dibatasi," katanya.

Ia mengatakan mal yang terletak di Jalan Slamet Riyadi Solo tersebut mulai dipadati pengunjung sejak H-7 Lebaran. Terutama pada Sabtu (16/5) dan Minggu (17/5) jumlah kunjungan cukup tinggi, yaitu 11 ribu hingga 12 ribu orang.

Selain menerapkan social distancing, pihak mal juga menambah jumlah petugas keamanan di setiap pintu masuk dan di setiap lantainya. "Kami juga bekerja sama dengan petugas Satpol PP untuk memperingatkan pengunjung bandel, misalnya di lift juga harus tetap jaga jarak. Harus ada petugas yang menjaga dan mengingatkan," katanya.

Sementara itu, Chief Marcomm Solo Paragon Lifestyle Mall Veronica Lahji mengatakan jelang Lebaran ini pihak mal tidak menerapkan pembatasan jumlah pengunjung tetapi lebih memaksimalkan petugas keamanan untuk mengawasi arus keluar masuk pengunjung.

"Kalau terlihat ramai kami akan tutup pintu parkir sementara. Di dalam mal, kami arahkan untuk tidak berkerumun. Manajemen memang harus ekstra pemantauan sehingga kami kerahkan 'security' sebagai pengawas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement