Menag: Pandemi Jangan Sampai Kurangi Kegembiraan Idul Fitri

Red: Ani Nursalikah

Kamis 21 May 2020 12:19 WIB

Menag: Pandemi Jangan Sampai Kurangi Kegembiraan Idul Fitri. Seorang anak menyalakan lampu minyak yang diletakkan di alikusu (arkus) saat tradisi tumbilotohe atau malam pasang lampu di halaman rumahnya di Bulota, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu (20/5/2020). Tradisi tumbilotohe untuk menyambut hari raya Idul Fitri tahun ini dilakukan secara sederhana di rumah masing-masing tanpa ada perayaan festival akibat pandemi Covid-19 Foto: Adiwinata Solihin/ANTARAFOTO Menag: Pandemi Jangan Sampai Kurangi Kegembiraan Idul Fitri. Seorang anak menyalakan lampu minyak yang diletakkan di alikusu (arkus) saat tradisi tumbilotohe atau malam pasang lampu di halaman rumahnya di Bulota, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu (20/5/2020). Tradisi tumbilotohe untuk menyambut hari raya Idul Fitri tahun ini dilakukan secara sederhana di rumah masing-masing tanpa ada perayaan festival akibat pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Fachrul Razi berharap pandemi Covid-19 tidak mengurangi kegembiraan dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri 1441 H yang merupakan hari kemenangan umat Muslim di seluruh dunia.

 

Baca Juga

 

"Ibadah dan silaturahim bisa dilakukan di rumah saja. Kegembiraan jangan sampai hilang tetapi tetap harus terhindar dari Covid-19," kata Fachrul sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dipantau di Jakarta, Kamis (21/5).

 

 

 

 

Fachrul kembali mengingatkan masyarakat tidak mudik. Dia mengatakan kegiatan mudik bisa membawa virus corona penyebab Covid-19 ke kampung halaman sehingga malah menyebabkan malapetaka bagi keluarga.

 

 

Fachrul juga mengimbau masyarakat tidak mengadakan takbir keliling pada malam Idul Fitri. Menurut dia, takbiran bisa dilakukan di rumah.

 

 

 

 

"Namun, saya juga mengimbau masjid dan mushala tetap menggaungkan takbir melalui pengeras suara untuk memeriahkan malam Idul Fitri," ujarnya.

 

 

Tentang penyelenggaraan Sholat Idul Fitri, Fachrul mengatakan juga bisa dilakukan di rumah bersama keluarga inti, baik secara perorangan maupun berjamaah. Menurut pendapat beberapa ulama, Sholat Idul Fitri berjamaah bisa dilakukan oleh empat orang saja.

 

 

 

 

"Sholat Idul Fitri adalah shalat sunnah muakad, yang artinya sholat sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah juga tidak pernah meninggalkan sholat Idul Fitri," katanya.

 

 

Pada saat Hari Raya Idul Fitri, Fachrul juga mengimbau masyarakat merayakan Lebaran di rumah. Tidak perlu bertamu atau menerima tamu di rumah karena bisa saja orang lain merupakan pembawa virus corona penyebab Covid-19 yang tanpa gejala.

 

 

"Silaturahim bisa dilakukan melalui media sosial. Saat ini banyak sekali media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk saling bermaafan. Silaturahim tidak harus bertemu fisik. Silaturahim terjalin bukan karena kedekatan fisik melainkan kedekatan batin," ujarnya.