Rabu 20 May 2020 11:15 WIB

Sokong Likuiditas, BTPN Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 46 T

Likuiditas merupakan tantangan utama yang dihadapi industri perbankan saat ini.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
 Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN)
Foto: Antara
Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk mendapatkan sokongan likuiditas dari perusahaan induk, SMBC berupa fasilitas pendanaan (offshore borrowing limit facility) senilai 2,8 dolar AS miliar atau sekitar Rp 46 triliun. Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan saat situasi pandemi virus corona tahun ini likuiditas merupakan tantangan utama yang dihadapi industri perbankan.

“Selain mengandalkan dana pihak ketiga (DPK), obligasi dan pinjaman bilateral pihak lain, BTPN juga mendapat sokongan dari perusahaan induk berupa standby facility sebagai sumber pendanaan,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Rabu (20/5).

Baca Juga

Meski demikian, Ongki tetap menyakini kecukupan likuiditas BTPN masih baik dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 212 persen dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 116 persen. Angka ini jauh di atas ketentuan minimum regulator sebesar 100 persen.

“Kami masih mampu menyerap risiko likuditas saat ini yang timbul dari upaya restrukturisasi yang masih akan meningkat,” ucapnya.

LCR merupakan instrumen untuk menghitung rasio likuiditas jangka pendek, sedangkan NSFR untuk menghitung rasio likuiditas jangka panjang.

“Situasi Covid-19 ini tentu sangat menantang termasuk bagi kami di industri perbankan. Namun kami patut syukuri pencapaian kinerja pada awal tahun ini. Tentu ini menjadi motivasi dan modal kami untuk melayani lebih banyak jutaan rakyat Indonesia,” ucapnya.

Pada akhir kuartal satu 2020, aset Bank BTPN mencapai Rp 199,7 triliun atau tumbuh empat persen secara tahunan. Kemudian laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) sebesar Rp 752 miliar atau meningkat 48 persen secara tahunan.

Di luar itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 22,5 persen menunjukkan Bank BTPN masih memiliki kemampuan ekspansi yang kuat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement