Jadikan Ramadhan ini Go Green Selamanya

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 19 May 2020 22:52 WIB

Jadikan Ramadhan ini <em>Go Green</em> Selamannya. Foto: Ilustrasi Pasar Malam Ramadhan di Dubai Foto: godubai Jadikan Ramadhan ini Go Green Selamannya. Foto: Ilustrasi Pasar Malam Ramadhan di Dubai

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Beberapa negara di Timur Tengah, termasuk UEA, menghasilkan rata-rata dua kilogram limbah setiap harinya. Namun, menurut Bioenergyconsult selama Ramadhan, angka itu meningkat secara signifikan.

Limbah sendiri merupakan masalah global yang mendasar dan Timur Tengah telah membuat langkah besar dalam menangani masalah ini. Seperti meningkatkan wilayah hijau, mengembangkan sumber daya air, dan meningkatkan lingkungan laut serta melindunginya dari polusi.

Baca Juga

CEO perusahaan Veolia Middle East, Sébastien Chauvin bekerja untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan lingkungan, terutama selama bulan Ramadhan. Menurutnya, cara-cara masyarakat memproduksi dan mengonsumsi makanan adalah salah satu ancaman utama bagi planet ini dan tetap menjadi yang teratas dari banyak penyebab perubahan iklim.

"Bersama-sama, jika kita memainkan peran kita dalam mengadopsi gaya hidup yang lebih hijau, kita dapat memastikan bahwa sumber daya dan lingkungan digunakan secara berkelanjutan," ujar Sebastien Chauvin, seperti dikutip dari Livehealthy, Selasa (19/5).

Di hari-hari tersisa di bulan suci, Veolia membagikan enam langkah tentang cara mengurangi limbah makanan. Cara ini diklaim menjadi lebih pintar dalam berbelanja dan menyiapkan makanan, serta cara mengubah jumlah yang dikonsumsi setiap hari.

Daur ulang

Negara-negara Teluk adalah salah satu dari 10 penghasil limbah per kapita teratas di dunia dan hanya 10 persen yang didaur ulang. Pendidikan tentang segregasi atau daur ulang, pengurangan, dan penggunaan kembali adalah landasan pembangunan berkelanjutan. Setidaknya ada lima tip untuk membantu mengurangi sampah di sekitar rumah.

Pertama, kurangi pengguanaan kantong plastik, ganti dengan tas belanja atau Tupperware yang dapat digunakan untuk mengemas makanan atau sisa makanan. Kedua selalu berbelanja dengan bertanggung jawab. Saat keluar, membeli barang-barang yang mudah didaur ulang dan hindari barang-barang yang dibungkus sendiri atau dijual dalam porsi tunggal. Membeli dalam jumlah besar membantu mengurangi limbah.

Ketiga, buat tempat sampah kompos dan buang sisa makanan dan berbagai limbah halaman ke dalamnya. Keempat mulai daur ulang. Menggunakan layanan pembuangan sampah dan daur ulang membantu mengelola limbah secara efektif. Terakhir, usahakan hindari penggunaan kertas. Sebagian besar toko menawarkan versi tanda terima digital. Begitu juga dengan tagihan online untuk mengganti tagihan lewat kertas pos.

Bebas plastik

Kemasan plastik adalah faktor kunci dalam polusi plastik. Menurut ourworldindata, pengemasan menghasilkan 140 juta ton sampah plastik di seluruh dunia setiap tahunnya. Saat berbelanja, pilih produk yang bebas plastik dengan membawa tas yang dapat digunakan kembali ke toko kelontong. Gunakan satu tas besar untuk sebagian besar makanan dan kemudian tas kecil untuk sayuran dan buah-buahan

Kemudian membeli dalam jumlah besar, yang merupakan cara terbaik untuk mengurangi kardus yang tidak diinginkan, kemasan kaleng dan plastik untuk barang-barang seperti nasi, kacang-kacangan, granola, pasta dan sejumlah makanan ringan. Simpan makanan Anda dalam wadah gelas, bukan plastik dan pilih peralatan kayu, bukan yang plastik.

Pilih Bahan Rendah Karbon

Sistem pangan bertanggung jawab atas sepertiga dari semua emisi gas rumah kaca global. Membuat perubahan sederhana pada kebiasaan membeli dan makan dapat memiliki dampak besar dan positif. Membeli makanan rendah karbon membantu mengurangi polusi, melestarikan lingkungan dan memperlambat pemanasan global.

Banyak dari perubahan ini juga akan menghemat uang dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa strategi pilihan makanan yang cerdas untuk diadopsi, untuk membantu manusia dan planet ini:

Pertama, pilih produk lokal. Mendukung bisnis lokal tidak hanya akan membantu mengurangi jejak karbon tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat, mempromosikan pertanian, kemakmuran lokal dan mengurangi penggunaan plastik. Kedua, ketika mengunjungi pasar makanan lokal, melangkah lebih jauh dan membeli organik. Makanan organik seringkali lebih segar karena tidak mengandung bahan pengawet, mengandung lebih sedikit pestisida dan lebih baik bagi lingkungan.

Ketiga, cobalah dan batasi asupan daging dan susu. Industri daging saat ini sangat intensif energi, yang sangat berdampak pada perubahan iklim. Keempat kurangi makanan olahan. Tidak hanya karena mereka kurang sehat tetapi mereka juga datang dengan kemasan yang terlalu banyak. Pembuatannya membutuhkan lebih banyak energi yang meningkatkan emisi karbon dan merusak lingkungan.

Hindari berlebihan

Menurut perkiraan EcoMena, sekitar 55 persen limbah rumah tangga dibuang setiap hari selama bulan Ramadhan. Maka cobalah untuk merencanakan makanan terlebih dahulu dan buatlah daftar bahan-bahan apa yang dibutuhkan dan patuhi ketika  berbelanja. Ini akan menghemat uang, waktu, dan stres pada menit terakhir.

Membuat catatan terlebih dahulu tentang preferensi makanan juga memastikan makanan yang disajikan dimakan daripada dibiarkan dibuang. Kemudian sajikan sisa makanan pada hari berikutnya atau bagikan dengan keluarga dan teman.

Iftar Go Green

Iftar makanan vegan semakin populer, berkat kesadaran yang meningkat tentang cara kerja industri daging dan susu. Ramadhan ini mencoba buka puasa tanpa daging seminggu sekali. Tidak hanya dapat menerapkan pola makan vegan untuk mendetoksifikasi tubuh, ia juga dapat mengurangi dampak lingkungan karena menghemat sumber daya berharga seperti air tawar dan bahan bakar fosil.

Bebas plastik

Masalah pengemasan tidak bisa ditaksir terlalu tinggi. Sebagian besar plastik berakhir di laut dan samudera dan membutuhkan waktu hingga seribu tahun untuk terurai. Selama Ramadhan, cobalah membatasi penggunaan plastik dengan menghindari kemasan plastik saat iftar atau buka puasa. Mjsalnya dengan mengganti piring plastik sekali pakai dengan piring kaca. tau pilih bahan yang dapat didaur ulang dan kompos seperti bambu dan gunakan sedotan logam atau kertas sebagai ganti plastik.