Ahad 17 May 2020 16:45 WIB

Iran Putuskan Sholat Id Digelar di Masjid dan Tempat Terbuka

Presiden Iran peringatkan warga mereka belum kalahkan virus corona.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ani Nursalikah
Iran Putuskan Sholat Id Digelar di Masjid dan Tempat Terbuka. Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Iran Putuskan Sholat Id Digelar di Masjid dan Tempat Terbuka. Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan saat ini harusnya kondisi masyarakat tidak lagi dalam kecemasan dan keputusasaan dalam mengatasi wabah Covid-19. Namun, ia juga mengingatan agar rakyat Iran tidak berpikiran telah berhasil mengatasi virus yang diduga dari Wuhan, China tersebut.

Ia juga menyinggung beberapa orang memperlihatkan rasa frustrasi, kegelisahan dan ketakutan di masyarakat untuk membuat orang merasa bahwa mereka berada dalam situasi yang sulit. "Kondisi ini dapat memiliki konsekuensi psikologis yang serius. Pejabat medis, sosial dan ekonomi perlu menjelaskan kepada publik bahwa virus belum berakhir, tetapi kondisinya telah membaik," ujar Hassan Rouhani, seperti dikutip dari Isna, Ahad (17/5).

Baca Juga

Hassan Rouhani mengakui awalnya saat Covid-19 muncul di Iran ada kekhawatiran dan kecemasan yang sangat tinggi. Itu karena tidak kepastian efek dan karakteristik daripada Covid-19 tersebut. Beruntungnya, keterampilan para tenaga medis terhadap Covid-19 menjadi lebih baik. Ditambah peralatan perawatan untuk pasien covid-19 jauh lebih baik daripada saat pertama penyebaran virus, meski harus melalui proses yang sulit. 

 

“Hari ini, kondisi kita lebih baik daripada hari pertama, tetapi pada saat yang sama, kita masih harus berhati-hati untuk tidak berpikir bahwa semuanya sudah berakhir. Mengadakan pertemuan dan tidak mematuhi prinsip-prinsip kesehatan dan jarak sosial yang cerdas akan meningkatkan jumlah pasien dan menciptakan masalah bagi kita," katanya.

 

Oleh karena, Hassan Rouhani menekankan Iran harus memiliki jalan tengah dalam memerangi Covid-19. Itu perlu dilakukan agar tidak menciptakan kecemasan dan kekhawatiran tapi tetap juga tidak acuh. Saat ini masjid di Iran telah dibuka kembali, shalat Jumat diadakan, dan ekonomi dan kegiatan bisnis juga demikian. Dalam situasi saat ini, kebersihan pribadi adalah prinsip penting dan dasar yang harus diperhatikan. Maka ia juga menegaskan menjaga jarak tetap menjadi agenda utama.

 

"Jarak sosial harus tetap ada dalam agenda. Kita harus melupakan beberapa kebiasaan masa lalu untuk sementara waktu dan menyesuaikan hidup kita dengan coronavirus," tegas Hassan Rouhani.

 

Selain itu, Presiden Iran juga menekankan untuk memisahkan orang yang terinfeksi dari masyarakat untuk dikarantina. Karena itu, harus dikomunikasikan dengan jelas dan tegas kepada semua pusat medis dan dokter, dan pelatihan yang memadai harus diberikan kepada orang-orang. Mengingat kemenangan dan keberhasilan melawan penyakit adalah syarat pertama untuk kepercayaan publik.

 

"Pekerjaan itu dilakukan oleh rakyat; Rakyat juga harus mempercayai pemerintah, sistem, para ahli dan otoritas terkait serta media. Kami juga membutuhkan transparansi dan kejujuran untuk mendapatkan kepercayaan," ujarnya.

 

Hassan mengatakan, Pemerintah telah mempertimbangkan dukungan dan bantuan untuk orang-orang yang memiliki masalah dalam masyarakat sebanyak mungkin. Presiden juga mengatakan bahwa perusahaan berbasis pengetahuan memiliki beban yang sangat berat dan telah melakukan hal-hal besar dan menggunakan semua kekuatan mereka untuk memenuhi kebutuhan dalam perang melawan Covid-19. 

 

Kemudian Iran juga perlu memproduksi barang, mengekspornya dan mata uang yang dihasilkan dari ekspor, dan semua harus memenuhi slogan Lonjakan dalam Produksi diajukan oleh pemimpin tertinggi untuk tahun ini. "Jika kita hanya mengandalkan minyak, kita akan memiliki masalah, tetapi kita bergantung pada eksportir patriotik, kita akan dapat menyelesaikan masalah," ujarnya.

 

Hassan Rouhani mengklaim mendapatkan laporan yang menjanjikan yang menunjukkan bahwa kematian orang tua akibat coronavirus di Iran sangat rendah dibandingkan dengan banyak negara lain. Di Ira, 99 persen lansia di seluruh negeri dikarantina di rumah masing-masing, dan hanya 1 persen lansia yang disimpan di panti jompo.

 

Terkait hari raya Idul Fitri, pemerintah memutuskan untuk menggelar shalat Ied di masjid-masjid dan ruang terbuka di seluruh negeri sesuai dengan instruksi kesehatan.  Mengenai pembukaan kembali tempat-tempat suci akan diputuskan usai bulan suci Ramadhan. Menurutnya, halaman-halaman tempat ini akan terbuka untuk para peziarah selama tiga jam di pagi hari dan tiga di sore hari dengan mematuhi instruksi kesehatan.

 

"Menurut resolusi dari Satuan Tugas Nasional untuk Memerangi Coronavirus, restoran akan dibuka kembali setelah bulan suci Ramadhan, dan hotel akan lebih aktif. Ujian masuk universitas nasional akan diadakan tepat waktu sesuai dengan protokol kesehatan yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan," kata Rouhani.

 

Selanjutnya, Universitas akan memulai kembali kegiatannya pada 6 Juni 2020, dan kegiatan olahraga akan dilanjutkan dalam kerangka protokol kesehatan tanpa kehadiran penonton. Kemudian pembebasan tahanan yang tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat juga diperpanjang hingga 20 Juni 2020.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement