Ahad 17 May 2020 03:57 WIB

Kepastian PSBB Tahap 2 Gorontalo Diumumkan Senin

Ketua Tim Evaluasi PSBB akan memaparkan hasil kajiannya Ahad ini.

Foto udara sejumlah Polisi, Dinas Perhubungan dan Satpol PP berjaga di jembatan perbatasan Kota dan Kabupaten Gorontalo di Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu (6/5/2020). Sejumlah jalan utama di kedua wilayah tersebut ditutup dari pukul 17.00 hingga 06.00 WITA seiring penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus mata rantai pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Foto udara sejumlah Polisi, Dinas Perhubungan dan Satpol PP berjaga di jembatan perbatasan Kota dan Kabupaten Gorontalo di Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu (6/5/2020). Sejumlah jalan utama di kedua wilayah tersebut ditutup dari pukul 17.00 hingga 06.00 WITA seiring penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus mata rantai pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kepastian penerapan tahap kedua pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Provinsi Gorontalo akan diumumkan Senin (18/5). Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo Budi Sidiki mengatakan tim sedang merampungkan evaluasi PSBB tahap pertama serta menerima usulan pemerintah kabupaten/kota.

Rencananya, Tim Crisis Center Covid-19 UNG di bawah pimpinan rektor selaku Ketua Tim Evaluasi PSBB akan memaparkan hasil kajian hari ini. Kajiannya secara menyeluruh baik dari aspek epidemiologi maupun dari aspek tingkat kepatuhan warga.

“Apa hasilnya dan bagaimana rekomendasinya kita tunggu besok. Termasuk mendengar saran dan masukan dari semua pemangku kepentingan. Jadi kemungkinan lanjut tidaknya PSBB baru akan diumumkan Senin pekan depan,” jelasnya di Gorontalo, Sabtu (17/5).

Menurutnya, kondisi daerah saat ini akan menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan.

Jumlah penderita positif Covid-19 sudah mencapai 23 orang dengan jumlah sembuh mencapai 16 orang.

Di sisi lain, tingkat kepadatan kerumunan orang dalam kota sulit dibendung seminggu jelang lebaran Idul Fitri.

“Arus mudik juga semakin dekat dan kita dikepung oleh dua provinsi yakni Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah yang angka penderita Covid-19 sudah di atas 100 orang. Kalau PSBB tidak lanjut otomatis perbatasan akan dibuka? Nah ini yang masih menjadi pertimbangan,” lanjutnya.

Ia menambahkan tingkat kepatuhan warga juga sangat menentukan. "PSBB bukan tujuan akhir, tapi justru melatih dan membiasakan masyarakat terhadap perilaku baru yg adaptif terhadap situasi pandemi seperti saat ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement