Jumat 15 May 2020 01:14 WIB

Rusia Catat 250 Ribu Kasus Virus Corona

Kasus virus corona di Rusia jadi yang tertinggi kedua di dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Wanita yang memakai masker untuk melindungi dari virus corona di pusat kota St. Petersburg, Rusia, Senin (11/5)
Foto: AP / Dmitri Lovetsky
Wanita yang memakai masker untuk melindungi dari virus corona di pusat kota St. Petersburg, Rusia, Senin (11/5)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Pemerintah Rusia terus melaporkan peningkatan kasus Covid-19. Selama sepekan terakhir, Rusia mencatat kenaikan kasus lebih dari 10 ribu per hari.

Kementerian Kesehatan Rusia, seperti dikutip laman ABC pada Kamis (14/5), mengatakan saat ini negaranya memiliki 232.243 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Angka itu telah menjadikannya sebagai negara kedua dengan kasus virus corona tertinggi di dunia.

Baca Juga

Namun, berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University Coronavirus Resource Center, hingga Kamis, Rusia memiliki 252.245 kasus Covid-19. Terdapat selisih sekitar 20 ribu jika dibandingkan dengan angka yang dirilis Kementerian Kesehatan Rusia.

Meskipun kasus Covid-19 masih meningkat signifikan, Rusia telah melonggarkan penerapan karantina wilayah atau lockdown pada Selasa (12/5). Hal itu merupakan instruksi Presiden Vladimir Putin.

“Semua tindakan (terkait Covid-19) yang telah kami ambil memungkinkan kami untuk pindah ke langkah berikutnya dalam memerangi epidemi dan memulai pencabutan lockdown secara bertahap,” kata Putin pada Senin (11/5).

Dengan langkah tersebut, Rusia mengizinkan sektor-sektor ekonomi tertentu yang terimbas wabah Covid-19, yakni seperti pertanian dan konstruksi, untuk memulai aktivitasnya kembali. Kendati demikian Putin menegaskan bahwa acara publik tetap dilarang. Warga berusia 65 tahun atau lebih diminta tinggal di rumah. 

Putin meminta masyarakat mematuhi standar keselamatan baru yang lebih tinggi. “Kita tidak boleh membiarkan kerusakan, kemunduran, gelombang baru epidemi serta peningkatan komplikasi serius. Sekali lagi, tidak akan ada pencabutan pembatasan dengan cepat. Ini akan memakan waktu,” ujarnya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement