KBRI Washington Peduli Kesehatan Lansia Saat Puasa

Rep: Fergi Nadira/ Red: Muhammad Hafil

Rabu 13 May 2020 16:02 WIB

Peduli lansia, KBRI Washington DC berbagi petunjuk berpuasa di tengah pandemi Covid-19 secara virtual, Selasa (12/5) waktu Amerika Serikat (AS) Foto: dok. KBRI Washington DC Peduli lansia, KBRI Washington DC berbagi petunjuk berpuasa di tengah pandemi Covid-19 secara virtual, Selasa (12/5) waktu Amerika Serikat (AS)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kedutaan Besar RI (KBRI) di Washington menggelar seminar secara virtual bertajuk "Bugar Sehat bagi Lansia di Bulan Puasa di tengah Pandemi Covid", Selasa (12/5) waktu setempat. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk implementasi program pemantauan kelompok rentan terdampak pandemi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) khususnya di Washington DC serta dari Tanah Air.

Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama antara KBRI Washington, DC, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI), Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, dan Pos Kesehatan Diaspora KBRI Washington DC. Seminar sebara virtual ini menghadirkan narasumber ahli dan praktisi kesehatan antara lain Kusumowardhani, seorang psikolog dan Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, dan Ufara Zuwasti, seorang dokter diaspora Indonesia yang bekerja sebagai radiologis residen di New Jersey.

Baca Juga

"Acara ini merupakan salah satu bentuk kemitraan yang sangat baik dan produktif antara APPI dan KBRI. Selain tema yang sangat relevan, pengetahuan yang dapat kita gali dari para narasumber yang sangat kompeten ini akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi pemirsa, khususnya para Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS), untuk terus sehat dan bugar," ujar Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Washington DC atau Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto dalam rilis pers yang diterima Republika, Rabu (13/5).

Selain memaparkan teori mengenai bagaimana agar sehat dan bugar baik secara jasmani dan rohani selama berpuasa di tengan wabah, kegiatan penyuluhan kesehatan virtual melibatkan langsung peserta melalui sesi interaktif, salah satunya adalah bagaimana cara untuk mengenali dan mengelola tekanan stres. Ketika tidak dikelola dengan baik, tekanan psikologis berganda dapat memicu stres akut yang dapat berujung pada termarjinalkannya kelompok-kelompok rentan, dalam hal ini para perempuan dan lansia.

Kegiatan ini juga menghadirkan Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak periode 2009-2014 yang juga salah satu tokoh dan aktivis/pegiat bidang kemanusiaan terkemuka di Indonesia, sebagai salah satu narasumber.

"Sangat penting bagi kita semua untuk meningkatkan pemahaman guna memastikan agar kelompok rentan khususnya perempuan dan lansia tidak termarjinalkan akibat dampak pandemi, baik dari aspek sosial, kesehatan fisik maupun mental, ketidaksetaraan, dan aspek perekonomian. Upaya seperti ini perlu terus dilakukan untuk membangun kesadaran kita semua," ujar Linda Gumelar memberikan simpulan paparannya.

Para peserta yang hadir juga turut memberikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan ini. Salah satunya adalah Gabby Hasnan, seorang WNI asal Virginia. "Sangat informatif. Banyak pengetahuan baru yang sangat bermanfaat. Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan ke depannya," ujarnya.

Tidak hanya berasal dari wilayah District of Columbia, Maryland dan Virginia (DMV), sebagian peserta seminar daring ini juga berasal dari wilayah lain di AS seperti Florida dan New Jersey, serta beberapa daerah di tanah air antara lain Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Utara.