Rabu 13 May 2020 14:24 WIB

Mengenal Keagungan Allah SWT Lewat Surah Ar Rahman

Isi surah Ar Rahman penjabaran nikmat yang diberikan Allah SWT kepada makhluknya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mengenal Keagungan Allah SWT Lewat Surah Ar Rahman. Ilustrasi berdoa.
Foto: Republika
Mengenal Keagungan Allah SWT Lewat Surah Ar Rahman. Ilustrasi berdoa.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bekerja sama dengan Yayasan Warisan Ummah Ikhlas (WUIF) Malaysia, AQL Islamic Center mengadakan tadabur surah Ar Rahman secara daring. Kerja sama yang disebut program World Quran Hour ini mengangkat tema membangun keharmonian global atau Reboot Global Harmony.

Kegiatan World Quran Hour disiarkan secara langsung selama stu jam, di sejumlah akun Youtube, termasuk Hijrahfest dan AQL Islamic Center, Rabu (13/5). Pemimpin AQL Islamic Center, Ustaz Bachtiar Nasir, didapuk menjadi pentadabur Surah Ar Rahman, dengan qari' Ustaz Ali Imran.

"Kegiatan ini merupakan kerja sama It's Quran Time from Home Indonesia dengan Quran Time Malaysia. Kita mulai dengan surah Ar Rahmah yang penuh dengan pesan," ujar Ustaz Bachtiar Nasir dalam siaran langsungnya, Rabu (13/5).

Ustaz Bachtiar Nasir lantas menyebut, dalam kondisi pandemi saat ini, dibutuhkan dorongan dan dukungan untuk dapat melewatinya. Dengan memahami dan mendalami makna surah Ar Rahmah, diharap dapat menjadi salah satu sumber kekuatan.

 

Pun kerja sama ini ditebut memiliki maksud dan tujuan lain, yakni mengajak umat Muslim yang ada di rumah untuk tetap bergerak dan memberi manfaat. Salah satunya dengan membaca Alquran dan memahaminya.

Dalam menafsirkan surah Ar Rahmah, Ustaz Bachtiar Nasir menggunakan tafsir al-Azhar karya Buya Hamka. Surah Ar Rahmah disebut merupakan surah ke-55 yang turun di Makkah.

Surah ini memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya, ada 31 kali susunan kata yang diulang-ulang agar lebih terasa pengaruhnya kepada umat Muslim. Susunan kata itu adalah "fa bi'ayyi ala'i rabbikuma tukazziban", yang artinya, "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?".

Dalam ayat 1 surah Ar Rahman, Allah SWT memperkenalkan diri-Nya sebagai Ar-rahman yakni Tuhan Maha Pengasih bagi semua makhluknya. Allah seakan mempertegas ingin dikenang pertama kali oleh siapapun sebagai Maha Pengasih.

"Setiap kali membaca Alquran, kita mengawali dengan Bismillahirrahmannirrahiim. Allah senang dikenang sebagai Maha Pengasih, agar tidak satupun makhluknya putus harapan, mau kembali kepada Allah dalam kondisi apapun. Tidak ada yang takut amal maupun taubatnya tidak diterima Allah SWT. Muncul kesan positif dan tidak ada keraguan atau kecemasan di dalam hati hamba-Nya," ujar Ustaz Bachtiar Nasir.

Ia menyebut keseluruhan isi surah Ar Rahman adalah penjabaran nikmat yang diberikan Allah SWT kepada setiap makhluknya. Surah Ar Rahman bahkan dijuluki sebagai 'Arusul Quran atau pengantinnya Alquran.

Dengan memahami dan mendalami surah ini, Ustaz Bachtiar Nasir berharap umat Muslim dapat menjadi sosok yang pandai bersyukur. 

Ayat 2 hingga 13 surah Ar Rahman menjelaskan tentang empat nikmat besar yang dimiliki oleh seorang manusia. Empat hal tersebut adalah nikmat Alquran, nikmat kemuliaan nilai universal kemanusiaan, nikmat membangun komunikasi, dan nikmat menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup.

Dalam ayat tersebut juga menggambarkan nikmat hidup sebagai manusia yang mendapatkan kebebasan berekspresi dan berpendapat. Manusia secara universal dapat berbahagia satu sama lain tanpa ada sekat yang membatasi.

Ayat 14 sampai 25 menggambarkan tentang kebahagiaan dan keindahan akan nikmat Allah SWT yang tak terhitung jumlahnya. "Jangan coba-coba menghitung nikmat Allah lalu merasa bisa menguasai semuanya. Dalam surah ini, Allah SWT membantu membuatkan kategori-kategori nikmat yang diberikan," kata Ustaz Bachtiar Nasir.

Manusia diajak mengenal keagungan Allah SWT setelah mengenal diri lewat asal penciptaan manusia dan jin. Manusia diminta mengagungkan Allah SWT setelah dikenalkan asal usul manusia, yang serupa tembikar dari tanah liat.

Manusia juga diajak melihat keagungan Allah SWT dengan mensyukuri manfaat waktu serta musim, yang dikuasai oleh penguasa timur dan barat, serta seluruh arah mata angin. Pun mensyukuri karunia lautan yang mengagungkan baik di permukaan ataupun di dasarnya.

Pada ayat-ayat berikutnya, Allah SWT mengingatkan jika apa-apa yang ada di muka bumi ini tidak kekal dan akan musnah. Yang kekal hanyalah Allah SWT yang Maha Mulia.

Ustaz Bachtiar Nasir mengingatkan, seluruh perbutan dan amal akan menjadi sia-sia jika tidak ditujukan kepada Allah SWT. Ia mengajak seluruh umat Muslim untuk melekatkan amal kepada Allah SWT, dengan tujuan mendekatkan diri kepada-Nya. Jika selain itu, maka amal yang dilakukan menjadi tidak berbobot.

"Ayat 29 dan 30 menerangkan tentang Allah SWT yang tidak pernah berhenti mengurus makhluk-Nya. Di ayat selanjutnya ia juga menegaskan tentang peringatan dan ancaman bagi hamba-Nya yang ingkar," kata Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini.

Tidak hanya menggambarkan peringatan yang didapat bagi yang ingkar di akhirat nanti, surah Ar Rahmah juga menjelaskan nikmat surga yang didapat oleh mereka yang takut pada keagungan Allah SWT.

Mereka yang ketika sholat merasa gemetar, penuh kekhusyuan, dan takut saat akan menghadap Tuhan-Nya, sudah disiapkan dua surga dengan segala kenikmatannya. Tambahan dua surga lagi diberikan bagi mereka yang berusaha dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah dan amal bagi Allah SWT.

Di akhir surah, seakan tidak ada bahasa atau rangkaian kalimat yang dapat menggambarkan kemurahan hati Allah SWT, kecuali dengan Tabarakasmu rabbika zil-jalali wal-ikram. Yang artinya, "Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia". Pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah, Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili memaknai Allah menutup akhir surat ini dengan menyebutkan nama-nama Allah yang penuh berkah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement