Selasa 12 May 2020 13:13 WIB

Emil: 63 Persen Daerah di Jabar Sudah Bisa Direlaksasi

Daerah-daerah ini bisa kembali ke situasi lebih normal setelah nanti dievaluasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Ridwan Kamil
Foto: ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubenur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sangat ilmiah dan berhasil. Menurut Ridwan Kamil, berdasarkan laporan yang diterimanya dari hasil PSBB Provinsi daerah yang perlu diwaspadai Covid-19 hanya 37 persen.

"Jadi, 63 persen punya potensi untuk dilakukan relaksasi pasca PSBB. Karena data menunjukkan pergerakan Covid-19 tak ada di 63 persen wilayah Jabar. Maka 63 persen kemungkinan bisa kembali ke situasi lebih normal setelah nanti dievaluasi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan kepada wartawan, Selasa (12/5).

Emil mengatakan, pelaksaan PSBB di Jabar cukup berhasil dalam mengendalikan Covid-19 yakni, dilihat dari jumlah kasus mengalami penurunan. Hingga Mei, jumlah pasien Covid-19, rata-rata diangka 350-an orang. Jumlah ini turun, bila dibandingkan rentang April yang jumlah kasusnya sekitar 430 orang.

"Jadi di Jabar selama PSBB jumlah pasien yang dirawat itu turun bukannya naik. Puncaknya terjadi di akhir April kemudian turun," katanya.

Begitu juga, kata dia, tingkat kematian turun dari 7 sekian pasien perhari menjadi 4 pasien perhari untuk kasus yang meninggal dunia. "Tingkat kesembuhannya pun naik hampir 2 kali lipat," katanya.

Bahkan, kata dia, tingkat kecepatan penyebaran virus pun menurun. Yaknk, sebelum PSBB ada di indeks 3 untuk reproduksi Covid-19. Sekarang, turun menjadi 0,86. Sebelum PSBB tingkat penyebaran Covid-19 tinggi karena mudik tak dilarang serta banyak kerumunan orang jadi kecepatan penyebaran virusnya cukup tinggi.

"Sekarang, mudik dilarang PSBB diketatkan jadi turun tingkat kecepatannya menjadi 0,86 indeksnya," kata Emil.

Emil menjelaskan, kalau indeks 1, artinya 1 pasien menularkan ke 1 orang. Sedangkan indeks 3, artinya satu pasien dalam satu hari menularkan ke 3 orang. "Hari ini indeksnya 0,86 artinya satu pasien menularkannya mungkin di rentang 2 hari," katanya.

Untuk lalu lintas (Lalin), menurut Emil, sudah memenuhi kriteria secara teori. Yaitu berhasil menekan pergerakan di 30 persen. Memang, ada kenaikan pergerakan di jam 16.00 WIB.

"Jadi masyarkat yang ngabuburit masih ada walaupun kalau di total pergerakannya masih di 30 persen. Tapi banyak pergerakannya ada di jam sore hari," katanya.

Kemudian, kata dia, penekanan Lalin terbaik terjadi pada pekan lalu sekitar 20 persen. Sekarang, pergerakannya naik lagi menjadi 30 persen. Namun, ia berharap pergerakan tak akan lepas lagi dari 30 persen.

"Pak Presiden pun mengapresiasi beberapa daerah yang lakukan pembatasan sosial. Karena, semua menggembirakan," katanya.

Kemudian, kata dia, berita baik yang lainnya adalah rata-rata pasien pun mengalami penurunan. Pada April awal jumlahnya 40 kasus per hari. Kemudian, pertengahan April ke akhir turun menjadi 28 kasus per hari.

"Dari tanggal 1 Mei sampai 12 mei turun lagi ke 21 kasus per hari. PSBB berhasil hanya kedisplinan memang harus diketatkan terutama d sore hari," tegas Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement