Jumat 08 May 2020 18:49 WIB

Covid-19 Perparah Kinerja Sektor Properti

Meski tidak langsung, Covid-19 memberi efek beruntun terhadap permintaan properti

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Hiru Muhammad
Penjaga stan menjelaskan tentang harga rumah dan fasilitasnya kepada calon konsumen saat pameran perumahan di Jakarta, Rabu (26/9).
Foto: Republika/Prayogi
Penjaga stan menjelaskan tentang harga rumah dan fasilitasnya kepada calon konsumen saat pameran perumahan di Jakarta, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menurunkan outlook serta peringkat 14 perusahaan sepanjang kuartal pertama tahun ini. Salah satu sektor yang terkena pemangkasan rating yaitu properti. 

Berdasarkan catatan Pefindo, terdapat dua perusahaan properti yang peringkatnya diturunkan yaitu Perumnas dan PT Modernland Realty Tbk. Perumnas yang awalnya memiliki peringkat idBBB+/Stabil turun menjadi idSD. Sedangkan PT Modernland Realty Tbk turun dari idA-/negative menjadi idBBBB/creditwatch negative. 

Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan properti cukup tertekan akibat pelemahan ekonomi. Analis Pefindo, Yogie Surya Perdana mengatakan, kondisi tersebut semakin memburuk dengan adanya pandemi Covid-19. 

"Sebelum ada Covid-19 industri properti sudah tertekan, dalam tiga tahun terakhir, marketing sales properti sudah sangat turun," kata Yogie, Jumat (8/5).

Meski tidak berdampak secara langsung kepada sektor properti, lanjut Yogie, Covid-19 memiliki efek beruntun terhadap permintaan properti. Pandemi ini membuat perekonomian semakin melemah dan daya beli masyarakat pun menurun. 

Selain properti, perusahaan yang juga paling banyak mengalami penurunan peringkat berasal dari sektor pariwisata. Pefindo menurunkan peringkat PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dari idA+Stabil menjadi idA/Negatif. Sedangkan peringkat PT Panorama Sentrawisata Tbk turun dari idBBB+/Negative menjadi idBBB-/Negative.

Menurut Assistant Vice President Corporate Rating Pefindo Niken Indriarsih, sejumlah perusahaan pariwisata mengalami penurunan pendapatan karena terimbas Covid-19. Hal tersebut pun berdampak terhadap performa perusahaan. 

Di samping properti dan pariwisata, perusahaan yang lainnya yang juga mengalami penurunan peringkat berasal dari sektor konstruksi, infrastruktur, hingga perkebunan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement