Jumat 08 May 2020 16:24 WIB

Infeksi Covid-19 di Palestina Tembus 547 Kasus

Pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 224 orang.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Pekerja Palestina mengisi tong dengan semen yang akan digunakan untuk memblokir jalan sebagai langkah untuk membatasi pergerakan karena pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 virus Corona di kota Hebron, West Bank, Senin (30/3).
Foto: EPA
Pekerja Palestina mengisi tong dengan semen yang akan digunakan untuk memblokir jalan sebagai langkah untuk membatasi pergerakan karena pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 virus Corona di kota Hebron, West Bank, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Jumlah keseluruhan kasus Covid-19 terkonfirmasi di Palestina mencapai 547 pada Kamis (7/5), termasuk satu kasus tambahan di Tepi Barat.

Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan saat konferensi pers bahwa seorang pria asal Hebron di Tepi Barat selatan mengidap virus corona. Pria tersebut diyakini tertular virus di tempat kerjanya, di sebuah pabrik unggas di wilayah padang pasir Negev, selatan Israel.

Baca Juga

Hingga kini, jumlah kasus Covid-19 di Tepi Barat tercatat 355, di Jalur Gaza 20 dan sisanya, yakni 172 kasus, di Yerusalem Timur. Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan, pasien yang sembuh dari Covid-19 tercatat sebanyak 224 orang.

Sebelumnya, Palestina resmi memperpanjang pemberlakuan masa tanggap darurat selama sebulan di tengah pandemi wabah virus corona atau Covid-19. Presiden Palestina Mahmoud Abbas pun telah menyepakati untuk memperpanjang keadaan darurat negara itu pada Senin (4/5) malam waktu setempat.

Dengan demikian, masa pemberlakuan lockdown atau karantina nasional di Palestina diperpanjang untuk ketiga kalinya. Kali ini, lockdown diberlakukan selama sebulan yang dimulai pada 5 Mei. Pemerintah Palestina pada awalnya mengumumkan lockdown selama 30 hari pada 6 Maret lalu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement