Cara Menghindari Dehidrasi Saat Puasa

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 08 May 2020 09:09 WIB

Cara Menghindari Dehidrasi Saat Puasa. Jus bit (ilustrasi). Foto: boldsky.com Cara Menghindari Dehidrasi Saat Puasa. Jus bit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Mengkonsumsi banyak cairan sangat penting untuk setiap fungsi tubuh. Cairan membantu membawa zat gizi ke sel tubuh, membersihkan bakteri dan racun dari kandung kemih, mempertahankan fungsi ginjal yang tepat, dan mencegah sembelit.

Hidrasi yang tepat memaksimalkan performa atletik, memacu tingkat energi dan menunda kelelahan otot. Kebanyakan orang yang berpuasa selama Ramadhan akan mengalami dehidrasi ringan, terutama jika cuacanya panas. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, sembelit, dan kurangnya konsentrasi.

Baca Juga

Seperti dikutip Arab News, penelitian memperlihatkan satu persen dehidrasi sama dengan satu persen berat tubuh kehilangan air. Hal ini akan berdampak negatif terhadap fungsi mental dan fisik. Ingatlah Anda mungkin mengalami dehidrasi bahkan sewaktu duduk di meja tanpa banyak upaya fisik.

Rahasia hidrasi

Mulai iftar dengan dua gelas air. Setidaknya minum 1,5 liter air sepanjang malam sampai sahur. Meski demikian, jangan terlalu banyak minum air, karena hal ini akan membuat ginjalmu mengalami tekanan.

Bagi mereka yang memiliki bertanya-tanya apakah yang terbaik minum air hangat atau dingin? Jika Anda berkeringat, kepanasan atau baru saja selesai berolahraga, air dingin akan menyegarkan.

Namun, air hangat di sisi lain akan mengurangi haus dan membantu pencernaan. Air hangat membantu sirkulasi darah yang sangat nyaman sebagai relaksan otot dan bantuan terhadap sembelit.

Air boleh diminum kapan saja. Anda bisa menetapkan jadwal untuk minum atau bisa dikaitkan dengan tugas tertentu sebagai pengingat misalnya, setiap kali Anda pergi ke dapur atau di antara jeda iklan TV.

Cerdaslah terhadap cairan yang Anda minum

Minuman tradisional Ramadhan seperti minuman asam manis (erk sous) dan minuman asam membantu menurunkan cairan asam. Licorice tidak direkomendasikan bagi mereka memiliki tekanan darah tinggi.

Jus yang berasal dari apricot-dikenal sebagai Qamar al-Din dikenal untuk membantu dengan gerakan usus dan membersihkan usus. Dan ingatlah semua minuman di atas mengandung gula dan kalori yang tinggi. Minumlah dengan bijak.

photo
Segelas air minum - (pexels)

Minuman berbahan dasar susu

Ide cerdas dapat dipertimbangkan adalah minum susu atau yoghurt. Mereka menyediakan kalsium serta mineral dan vitamin lain yang kemungkinan besar tidak diminum pada makanan utama selama bulan suci ini.

Sup

Jangan melewatkan sup saat iftar, terutama jika diencerkan dengan kaldu, karena tidak hanya menghidrasi tubuh, tetapi juga menyediakan elektrolit yang hilang selama puasa.

Buah dan sayuran

Buah dan sayuran baik hidrasi maupun sarat dengan mineral, vitamin dan antioksidan. Contoh buah dan sayuran yang kaya air mencakup: mentimun (96 persen air), tomat (95 persen), bayam (93 persen), semangka (92 persen), nanas (87 persen), jeruk (86 persen), dan apel (86 persen). Waspadalah terhadap smoothie buah yang telah ditambahkan susu, gula, kacang-kacangan atau havermout karena mengandung kalori.

Jus bit

Jus bit sangat direkomendasikan dikonsumsi selama Ramadhan, karena secangkir jus bit biasanya mengandung sekitar 100 kalori dan 25 gram karbohidrat. Bit merupakan sumber yang baik untuk folat, kalium, kalsium, serat, antioksidan, dan nitrat. Mereka tidak hanya hidrasi, tetapi juga menurunkan tekanan darah dan meningkatkan stamina para atlet seraya mereka membantu mengangkut oksigen dengan merangsang sirkulasi darah.

Jus bit memiliki gizi vitamin dan mineral. Namun, kandungannya berkurang dalam bit yang dimasak. Membuat jus dari bit mentah adalah pilihan yang lebih baik.