Rabu 06 May 2020 08:49 WIB

Rumah Pemudik di Ciamis Ditandai untuk Pemantauan

Ciamis tidak akan melakukan karantina terpusat bagi para pemudik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Sejumlah personel Polisi, TNI, dan tenaga medis mengikuti simulasi pemulasaraan dan pemakaman jenazah terduga penderita COVID-19 di Mapolres Ciamis, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Simulasi pemulasaraan jenazah yang digelar bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan dan kesiapsiagaan petugas
Foto: ANTARA/adeng bustomi
Sejumlah personel Polisi, TNI, dan tenaga medis mengikuti simulasi pemulasaraan dan pemakaman jenazah terduga penderita COVID-19 di Mapolres Ciamis, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Simulasi pemulasaraan jenazah yang digelar bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan dan kesiapsiagaan petugas

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, terdapat sejumlah pemerintahan desa di wilayahnya yang memberikan penandaan kepada rumah pemudik yang kembali dari luar daerah. Ketika ada warga yang baru kembali ke Ciamis, rumahnya ditandai sebagai rumah orang dalam pemantauan (ODP).

"Ini merupakan salah satu shock therapy yang diperuntukkan bagi para pemudik, juga sebagai penekanan agar para pemudik tidak mudik terlebih dahulu pada masa pandemi Covid-19," kata dia melalui keterangan resmi, Rabu (6/5).

Baca Juga

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis tidak akan melaksanakan karantina yang dikhususkan di satu tempat di setiap desa untuk para pemudik. Menurut dia, berdasarkan hasil kajian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ciamis, pemusatan lokasi justru rentan dalam penyebaran virus apabila ada yang terpapar Covid-19.

Selain itu, kata dia, dari segi protokol kesehatan Pemkab Ciamis merasa belum siap untuk memusatkan karantina di satu tempat. Dikhawatirkan pemusatan karantina untuk pemudik membuat kondisi psikologis warga terganggu.

Pemkab Ciamis Ciamis hanya akan berlakukan isolasi mandiri di rumah bagi masyarakat yang kedapatan pulang dari zona merah. Isolasi mandiri itu tentu dengan pengawasan dari masyarakat dan pemerintahan desa setempat.

"Mudah-mudahan dengan pengawasan yang dilakukan masyarakat dan pemerintah desa setempat bisa lebih efektif memantau pelaksanaan karantina mandiri di rumah bagi orang yang pulang dari zona merah," kata dia.

Herdiat mengatakan, selama pelaksanaan PSBB, pihaknya akan lebih fokus memperketat migrasi penduduk yang datang ke Kabupaten Ciamis. Pemkab Ciamis juga sudah menyosialisasikan terkait pelaksanaan PSBB pada 6-19 Mei 2020 kepada camat dan kepala desa agar disampaikan ke seluruh warga.

"PSBB harus dilaksanakan secara bersama-sama dari mulai tingkat kabupaten sampai desa," ujar dia.

Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra mengatakan, petugas gabungan di lapangan akan menekankan kegiatan pengecekan, khususnya di wilayah perbatasan. Ia menyebutkan, ada 15 check point yang tersebar di wilayah Ciamis selama PSBB.

"Pemudik yang datang ke Ciamis, kalau memang ada orang Ciamis yang menyengajakan pulang kita akan data dan diarahkan isolasi mandiri," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement