Ragam Manfaat Kesehatan dari Puasa

Red: Hasanul Rizqa

Selasa 05 May 2020 22:18 WIB

ilustrasi puasa Ramadhan Foto: republika/mgrol101 ilustrasi puasa Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam. Tiap Muslim yang mukallaf diwajibkan untuk menunaikan ibadah tersebut. Tentunya, dengan niat mendapatkan ridha Ilahi.

Dari segi kesehatan, ternyata puasa juga bermanfaat besar. Misalnya, untuk menjaga jantung dan pembuluh darah agar dapat terus bekerja optimal.

Baca Juga

Menjaga pola makan

Bagi penyakit kardivaskuler, tidak ada penanggulangan yang lebih baik selain mencegahnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup sehat.

Berpuasa akan melatih seseorang untuk hidup teratur, utamanya dalam mencegah kelebihan makan. Saat berpuasa, ternyata dalam tubuh kita terjadi peningkatan HDL and apoprotein alfa1, dan penurunan LDL. Ini sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Beberapa penelitian menunjukkan, saat berpuasa, terjadi ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan itu tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan.

Adrenalin terkendali

Berpuasa juga berdampak pada keadaan psikologis yang tenang. Sebab, orang yang berpuasa dianjurkan untuk menahan amarah. Ini ternyata dapat menurunkan adrenalin.

Untuk diketahui, saat seseorang marah, maka di dalam tubuhnya terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, sehingga menambah volume darah ke jantung serta jumlah detak jantung.

Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah dan jantung koroner atau stroke.

Cegah diabetes dan kolestrol

Puasa juga bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi.

Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal. Hal itu juga meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1.000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air.

Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin. Pada akhirnya, fungsi dan kerja sel darah merah ikut terpacu.

Tingkatkan imunitas

Dalam keadaan puasa, sistem kekebalan tubuh pun dapat meningkat. Penelitian menunjukkan, saat seseorang berpuasa, maka terjadi pengkatan limfosit hingga 10 kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah, ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang berpengaruh stumulatif bagi respons imunitas tubuh.