Senin 04 May 2020 18:38 WIB

Sri Mulyani: Jumlah Penerbangan di Indonesia Turun 99 Persen

Jumlah penerbangan di Indonesia biasanya mencapai 79 ribu.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, pandemi virus corona (Covid-19) telah berdampak signifikan terhadap industri penerbangan. Dari data yang dimilikinya, jumlah penerbangan di Indonesia mengalami penurunan hingga 99 persen.

Sri mencatat, jumlah penerbangan di Indonesia biasanya mencapai 79 ribu. Tapi, seiring restriksi mobilisasi untuk menekan penyebaran virus, kini hanya sekitar 70 penerbangan untuk melayani penerbangan domestik dan internasional.

Baca Juga

"Pasti semua lembaga atau perusahaan penerbangan mengalami tekanan yang sangat luar biasa," ujarnya saat Rapat Kerja dengan Banggar DPR secara virtual, Senin (4/5).

Setidaknya 12.703 penerbangan domestik dan internasional sudah dibatalkan di Indonesia pada periode dua bulan pertama di tahun ini. Merujuk dari data Angkasa Pura, Sri mengatakan, langkah tersebut menyebabkan industri penerbangan harus kehilangan pendapatan hingga Rp 207 miliar.

 

Kondisi serupa terjadi di tingkat global. Sri mengatakan, sekitar 240 ribu penerbangan di dunia sudah dibatalkan akibat pandemi pada periode Januari hingga Februari 2020. Jumlah tersebut dapat terus meningkat mengingat penetapan pandemi baru dilakukan pada Maret, sehingga menyebabkan restriksi berjalan lebih ketat.

Di Amerika Serikat, misalnya. Tercatat, 1.000 pesawat maskapai Negeri Paman Sam harus berhenti beroperasi yang berpotensi pada peningkatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). "Sebanyak 25 juta pekerja yang berkaitan dengan industri penerbangan akan mengalami dampak," kata Sri.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang dalam penerbangan internasional ke Indonesia pada Maret 2020 mengalami kontraksi hingga 63,84 persen menjadi 560 ribu orang. "Turunnya tajam sekali," tutur Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin.

Sejalan dengan data itu, kunjungan wisatawan mancanegara pun turun signifikan. Jumlah wisatawan asing pada Maret 2020 hanya 470 ribu orang. Jumlah itu kontraksi hingga 64,11 persen dibandingkan Maret 2019 dan turun 45,50 persen dibandingkan Februari 2020.

Penerbangan domestik pada Maret 2020 turut mengalami situasi serupa seiring kebijakan physical distancing. Jumlah penumpangnya hanya 4,58 juta orang, turun 24,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan turun 20,84 persen dibandingkan Februari 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement