REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baitul Maal Hidayatullah (BMH) sebagai salah satu Laznas di Tanah Air terus berkomitmen menghadirkan sistem pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah secara transparan dan akuntabel sebagaimana diatur dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Zakat.
"Alhamdulillah pada Ramadhan 1441 H, Laznas BMH kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan di tahun 2019. Ini adalah raihan WTP ke-13 kalinya secara berturut-turut yang diraih BMH. Tentu saja ini adalah capaian yang terus menjadi komitmen BMH di dalam pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah dari tahun ke tahun," terang CEO BMH, Marwan Mujahidin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (3/5).
Ia menambahkan, Laznas BMH merupakan lembaga dengan 30 kantor perwakilan di seluruh Indonesia dengan program utama adalah dakwah dan pendidikan yang terus berkiprah mencerdaskan generasi bangsa dan umat di hampir seluruh wilayah Tanah Air. Terutama, masyarakat pedalaman, kepulauan, dan perbatasan yang jarang mendapatkan sentuhan pembangunan baik dari aspek sumber daya manusia maupun lainnya.
"Dengan jaringan di 30 provinsi, BMH menjadi lembaga yang dapat bergerak dengan jangkauan luas dan cepat. Pada saat terjadi musibah berupa bencana alam, BMH selalu menjadi yang terdepan bersama masyarakat mengirimkan bantuan untuk mereka yang menderita, seperti kala gempa bumi Lombok, gempa bumi dan Tsunami di Palu, banjir bandang di Sentani, dan daerah lainnya," urai Marwan.
Sementara itu dalam wabah Covid-19 Laznas BMH juga hadir di berbagai lapisan masyarakat terdampak dari Kepulauan Riau hingga Papua. Mulai dari buruh lepas hingga napi yang bebas di masa Covid-19.
"Kami sampaikan terima kasih kepada segenap kaum Muslimin yang terus memberikan kepercayaan kepada BMH, sehingga BMH dapat terus berdedikasi bagi bangsa dan negara di seluruh Indonesia," tutup Marwan Mujahidin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
