Rabu 29 Apr 2020 06:52 WIB

Nigeria Optimistis Haji 2020 Terlaksana

Nigeria tidak menghentikan persiapan haji 2020.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Nigeria Optimistis Haji 2020 Terlaksana. Foto:  Jamaah Haji Nigeria (ilustrasi)
Foto: vanguardngr
Nigeria Optimistis Haji 2020 Terlaksana. Foto: Jamaah Haji Nigeria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,ABUJA -- Kepala Eksekutif Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON), Alhaji Zikrullah Hassan, optimis Haji 2020 masih akan dilaksanakan. Dalam sebuah wawancara dengan wartawan, ia mengatakan indikator dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi memproyeksikan kerajaan akan menyaksikan penurunan infeksi COVID-19 dari 21 April. Kemungkinan penyakit tersebut sepenuhnya berakhir pada Mei 2020.

Oleh karena itu, pemberitahuan ini memberi komisi haji Nigeria harapan bahwa haji tetap akan terjadi jika Allah SWT menghendaki. NAHCON pun tidak menghentikan persiapan menuju ibadah haji.

Baca Juga

Dikutip di Guardian, Hassan menyebut dia dan staf manajemen senior NAHCON telah melapor ke kantor serta pemerintah setiap perkembangan yang terjadi. Perubahan yang ada terkait penyebaran pandemi Covid-19 dijadikan pertimbangan keputusan.

Dia lantas mendorong jamaah yang berniat berangkat haji namun masih merasa enggan membayar setoran biaya haji, untuk segera membayar. Ia menyebut ke depan tidak menutup kemungkinan muncul strategi mengurangi jumlah jamaah yang berangkat, sebagai usaha menjaga kesehatan jamaah.

"Jika ini terjadi, slot haji akan ditawarkan kepada jamaah dengan basis pertama datang, maka pertama dilayani," ucap Hassan, dikutip di Guardian, Rabu (29/4).

Hassan lantas mendorong umat Islam yang ingin berpartisipasi dalam ibadah haji 2020 untuk berdoa dan bersiap-siap secara fisik, mental, dan spiritual untuk melakukan ibadah haji.

Kepala NAHCON lebih lanjut menjelaskan, di samping optimis pelaksanaan haji 2020 tetap berlanjut, komisi juga telah membuat rencana untuk mengantisipasi hasil yang negatif atau batal dilaksanakan.

NAHCON merasa beruntung, semua pengaturan dengan penyedia layanan Arab Saudi didukung secara hukum. Karena itu komisi tidak mengantisipasi kerugian moneter di pihaknya.

Meski begitu komitmen pembayaran lima persen telah dilakukan dari dompet komisi. Hal ini dilakukan sebelum Arab Saudi memberikan arahan untuk menahan persiapan haji. Hassan meyakinkan, hal ini tidak akan mempengaruhi calon jamaah atau dana mereka.

Dia meyakinkan, bagi jamaah yang telah melakukan penyetoran akan dibayar penuh jika terjadi pembatalan ibadah haji 2020. Pengembalian biaya dilakukan jika jamaah meminta pengembalian dana.

"Mereka juga dapat memilih menyimpan deposito mereka sampai pelaksanaan Haji tahun berikutnya. Pilihan mana pun yang dipilih jamaah haji, komisi sepenuhnya dipersiapkan,” lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement