Ahad 26 Apr 2020 12:42 WIB

Ratusan Santri Malaysia di Pesantren Temboro Dipulangkan

Santri asal Malaysia di Pesantren Al Fatah Temboro segera dipulangkan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nashih Nashrullah
Santri asal Malaysia di Pesantren Al Fatah Temboro segera dipulangkan. Para santri sedang berkumpul (Ilustrasi)
Foto: PERISAI.NET
Santri asal Malaysia di Pesantren Al Fatah Temboro segera dipulangkan. Para santri sedang berkumpul (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pihaknya akan membantu pemulangan 164 santri asal Malaysia yang masih tinggal di Ponpes Al Fatah, Temboro, Magetan. 

Rencananya, pemulangan para santri tersebut dilakukan pada Senin (27/4), melalui Bandara Juanda Sidoarjo. Pemulangan para santri asal negeri jiran dilakukan setelah adanya permintaan dari pemerintah Malaysia. 

Baca Juga

Permintaan pemulangan tersebut, menyusul adanya 43 pelajar asal Malaysia yang baru pulang dari Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, dinyatakan positif Covid-19. 

Khofifah mengatakan, santri asal Malaysia yang akan dipulangkan adalah mereka yang sudah di screening melalui rapid test, dan dinyatakan negatif Covid-19. 

“Kami akan membantu pemulangan santri Temboro yang berasal dari Malaysia. Kami akan bantu fasilitasi mulai dari Temboro ke bandara. Sementara pemerintah Malaysia menyiapkan penerbangan ke Malaysia menggunakan Malaysia Airlines,” kata Khofifah di Surabaya, Ahad (26/4). 

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengakui, ada delapan santri asal Malaysia yang masih berada di Magetan, dan dinyatakan positif Covid-19. 

Mereka yang positif Covid-19, kata Khofifah, masih akan menjalani perawatan hingga sembuh. Sedangkan yang dipulangkan, hanya yang dinyatakan negatif.  

“Mereka akan diberangkatkan dari Temboro menggunakan 10 unit bus. Sebelum dipulangkan ke Malaysia mereka juga akan dilakukan rapid test ulang untuk mengetahui kondisi terakhir dari masing-masing orang dalam rombongan,” ujar Khofifah.  

Khofifah menegaskan, para santri tersebut akan diberangkatkan sesuai dengan SOP atau protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 termasuk menggunakan masker. Selain itu juga akan diterapkan physical distancing, dimana nantinya setiap bus yang seharunya bisa diisi 30-40 penumpang hanya akan diisi 15 - 20 orang saja.  

Diberitakan sebelumnya, Ponpes Temboro menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Jatim. Ada 43 santri asal Malaysia yang dinyatakan positif covid-19 usai nyantri di Ponpes Al Fatah, Temboro. Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim pun langsung melakukan screening melalui rapid test.  

Hasilnya, ada 31 santri yang hasil rapid tesnya reaktif dan segera ditindaklanjuti dengan tes swab menggunakan metode PCR. Dari hasil tes swab, dari 31 yang hasil rapid tesnya rekatif, ada 14 orang yang dinyatakan positif Covid-19.  

“Yang positif di Temboro ada 14 orang. Yang delapan orang dari Malaysia. Lainnya ada dari Australia, Thailand, Vietnam, Kamboja juga dari Filipina. Karena memang di pondok tersebut ada santri dari 12 negara, dan terbanyak dari Malaysia,” kata Ketua Tim Tracing Gugus  Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso.  

Kohar mengaku, Gugus Tugas Jatim masih akan melakukan rapid test di kawasan Ponpes Al Fatah Temboro, Kabupaten Magetan. Tes akan dilakukan pada masyarakat yang pernah kontak fisik dengan pasien telah dinyatakan positof Covid-19. Selain itu, kata dia, Tim Tracing juga tengah mencari awal mula penularan Covid-19 di klaster Temboro.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement