Tips Sahur Agar Badan Tetap Terhidrasi Saat Cuaca Panas

Red: Dwi Murdaningsih

Sabtu 25 Apr 2020 03:20 WIB

Asupan gizi selama puasa bisa dipenuhi saat sahur dan berbuka Foto: Pexels Asupan gizi selama puasa bisa dipenuhi saat sahur dan berbuka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suhu udara di awal-awal Ramadhan tahun ini terasa sangat panas. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada peningkatan suhu menjadi 34-36 derajat Celsius di sejumlah wilayah di Indonesia.

Peningkatan temperatur udara yang bikin gerah di siang hari belakangan ini, menurut BMKG disebabkan oleh berkurangnya tutupan awan.

Baca Juga

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Samuel Oetoro menyarankan, yang paling penting dilakukan saat berpuasa di tengah suhu udara yang panas adalah memastikan tubuh cukup terhidrasi.

"Yang terjadi pada orang yang sedang berpuasa itu hanya beda jam makan. Jadi sehari cuma makan kali, tidak ada makan siang. Artinya ada 14 jam kosong. Implikasi saat perut kosong selama 14 jam apa? Kadar karbohidrat atau yang biasa," kata Samuel, Jumat (24/4).

Saat sahur sebaiknya mengkonsumsi makanan menu lengkap dengan gizi yang seimbang yakni terdiri dari karbohidrat, lemak dan sayur. Karbohidrat, pilih yang kompleks yang mengandung serat tinggi.

"Serat akan mengganggu penyerapan gula sehingga saat puasa gula darah turunnya pelan-pelan sehingga puasa sampai maghrib pun tetap kuat," kata dr Samuel.

Dokter yang berpraktik di RS MRCCC Siloam Hospitals Semanggi itu mencontohkan makanan berkarbohidrat kompleks di antaranya adalah nasi merah, roti gandum, dan kentang yang masih ada kulit. Kulit kentang jangan dikupas karena seratnya ada di kulit itu.

"Hindari karbohidrat sederhana seperti gula, sirup agar gula darah tidak cepat naik dan tidak cepat habis. Kalau makan yang seperti itu jam 10 saja sudah lemes," kata dia.

Untuk protein, diperlukan protein hewani dan nabati untuk menjaga imunitas tubuh. Setiap makan sahur harus ada lemak nabati dan hewani. "Misal ada ikan ada tahu, ada telur ada tempe," kata dia.

Makanan lain yang perlu dikonsumsi adalah lemak baik dan makanan tidak digoreng. "Makanan jangan digoreng ya karena minyak akan merangsang haus. Untuk lemak pilih lemak seperti pada ikan patin yang kaya Omega 3, kedelai, minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat, dan canola oil."

Jelang imsak, disarankan untuk kembali makan makanan sumber karbohidrat. "Masukin lagi sumber karbo, buah dan sayur tinggi serat. Biar cepet diblender saja, minum sama ampasnya, jangan disaring," kata dr Samuel.

Disarankan menghindari makanan bercita rasa asam dan pedas serta menghindari kafein karena bisa membuat cepat haus.

"Hindari juga diet yang tinggi protein enggak ada lemak atau karbo misalnya putih telur saja, ikan saja karena itu akan menarik air sehingga pasti cepat haus," kata dr Samuel menambahkan bahwa konsumsi air saat sahur sebaiknya 3 sampai 4 gelas atau lebih agar tidak dehidrasi.

Hindari minuman berkafein seperti kopi dan soft drinks karena bersifat diuretik yang membuat tubuh cepat kehilangan cairan.