Imam Istiqlal: Jangan Sampai tak Puasa demi Daya Tahan Tubuh

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Jumat 24 Apr 2020 09:55 WIB

 Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar (kanan) mengimbau umat Islam yang berpuasa untuk makan sahur dan berbuka tepat waktu guna meningkatkan daya tahan tubuh di tengah wabah COVID-19. Foto: Republika/ Wihdan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar (kanan) mengimbau umat Islam yang berpuasa untuk makan sahur dan berbuka tepat waktu guna meningkatkan daya tahan tubuh di tengah wabah COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengimbau umat Islam yang berpuasa untuk makan sahur dan berbuka tepat waktu guna meningkatkan daya tahan tubuh di tengah wabah Covid-19. "Kita perlu memperkuat data tahan fisik kita di Ramadhan ini," katanya dalam konferensi pers di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (24/4).

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menunda makan saat berbuka dan sahur sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan. "Jangan menunda (makan) satu jam dua jam. Makan tepat waktu karena kalau tidak, nanti dikhawatirkan ada gangguan pada kesehatan," katanya.

Sementara itu, meski berpuasa bisa membuat tubuh menjadi lemas, ia tetap mengajak umat Muslim untuk tetap menjalankan ibadah puasa karena puasa juga dapat menyehatkan tubuh. "Jangan sampai tidak berpuasa demi mempertahankan daya tahan tubuh. Sebagai orang Islam tentu percaya apa yang disampaikan Rasulullah SAW bahwa puasa itu adalah sehat," katanya.

Ia berharap dengan berpuasa tidak hanya menggugurkan dosa, tetapi juga membersihkan virus dari lingkungan sekitar. "Kita bermohon agar Ramadhan kali ini bukan hanya membakar hangus dosa-dosa kita, tetapi juga membersihkan virus, termasuk virus corona yang ada di sekitar kita," katanya.