Jumat 24 Apr 2020 08:42 WIB

Ini yang Dilakukan Lifter Eko Yuli Semasa Ramadhan

pola latihan yang dijalani Eko Yuli akan lebih ringan daripada biasanya.

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan mengangkat beban dalam Angkat Besi 61Kg Putra kategori Snatch SEA Games ke-30 di Stadion RSMC Nino Aquino, Manila, Filipina, Senin (2/12/19).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan mengangkat beban dalam Angkat Besi 61Kg Putra kategori Snatch SEA Games ke-30 di Stadion RSMC Nino Aquino, Manila, Filipina, Senin (2/12/19).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan mengaku tetap menjalani latihan seperti biasanya meski dirinya pada saat yang sama juga menunaikan ibadah wajib puasa di bulan Ramadan.

"Latihan masih normal seperti biasa," ungkap Eko, Jumat (24/4).

Dengan adanya penundaan Olimpiade 2020 Tokyo dan PON Papua selama setahun, peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu mengungkapkan, pola latihan akan lebih ringan daripada biasanya.

Beban yang diangkat pun tidak akan seberat biasanya. Eko yang tengah berusaha meningkatkan total angkatannya dari 306 kg menjadi 310 kg itu mengatakan porsi beban kali ini cukup dilakukan 80 persen saja.

"Latihannya gak seberat biasanya. Paling sekitar 80 persen saja bebannya sambil maintain gerakan tekniknya. Selebihnya lebih fokus latihan penguatan otot dan latihan strength-nya saja," ujar peraih medali emas Asian Games 2018 itu.

Di saat sebagian cabang olahraga lain memilih meliburkan sementara kegiatan pelatnas akibat kondisi pandemi yang kian mengkhawatirkan, angkat besi masih tetap rutin menjalani jadwal latihan yang ketat seperti biasanya, yakni lima hari dalam sepekan yang dilakukan pada pagi dan sore hari di Mess Kwini, Jakarta Pusat.

Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo juga sama sekali tak menghentikan para lifter nasional untuk terus berlatih. Apalagi PB PABBSI juga menargetkan untuk menambah perwakilannya ke pesta olahraga empat tahunan tersebut yang penyelenggaraannya diundur ke Juli tahun depan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement