Rabu 22 Apr 2020 17:04 WIB

Bantu Warga Terdampak Covid-19, UHAMKA Kucurkan Dana Rp 1 M

UHAMKA ingin memastikan masyarakat terdampak Covid-19 ini mendapatkan bantuan.

Perwakilan dari UHAMKA menyerahkan bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Foto: dok uhamka
Perwakilan dari UHAMKA menyerahkan bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah memukul sektor industri dan bisnis di Tanah Air. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, ada 100 ribu lebih perusahaan yang terdampak Covid-19 dan harus mem-PHK serta merumahkan hampir 2 juta pekerja. 

Kondisi yang memprihatinkan itu direspons oleh Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (UHAMKA) dengan menggulirkan program pemberdayaaan bagi 200 komunitas dengan dana hingga Rp 1 miliar. Program itu bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak ekonomi dan kesehatan karena Covid-19. 

Rektor UHAMKA Prof Dr Gunawan Suryoputro mengatakan, UHAMKA sebagai kampus Muhammadiyah ingin memastikan bahwa masyarakat yang terdampak Covid-19 ini mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Dosen, karyawan dan mahasiswa kami menyebar di 200 komunitas se-Jabodetabek, dan saat ini lebih kurang 10 ribu Kepala Keluarga dan 200 tempat sudah menerima bantuan dari UHAMKA," ujar Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (22/4).

Menurut Gunawan, ke-200 volunter UHAMKA itu tidak hanya mendistribusikan bantuan, tetapi juga menggerakkan komunitas untuk membangun kemandiriannya menghadapi wabah Covid-19 ini. "Bahkan teman-teman kita ini juga mengorganisir aktivitas-aktivitas fundraising, sehingga bisa membantu yang terdampak lebih banyak dan lebih bermanfaat lagi," kata Rektor UHAMKA.

Bantuan yang diberikan UHAMKA bukan hanya dalam bentuk sembako, alat pelindung diri (APD) atau uang saja, namun juga konsultasi psikologi dan kesehatan, pajak dan ekonomi bagi masyarakat yang membutuhkan.

Gunawan menambahkan, kegiatan tanggap Covid-19 ini dilakukan secara berkelanjutan. Menurut dia, bantuan akan terus diberikan dengan menggerakkan komunitas-komunitas yang sudah terbentuk dan bersinergi dengan perangkat desa dan tokoh-tokoh setempat.

"Sehingga nantinya setiap masyarakat yang membutuhkan akan terdata di satu tempat dan menjadi pantauan khusus tim tanggap Covid-19 UHAMKA," ungkapnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement