Selasa 21 Apr 2020 22:07 WIB

Bupati Purbalingga Salurkan Bantuan Bagi Pedagang Sekolah

Sembako disalurkan ke sekolah tingkat SD dan SMP yang ada di Kabupaten Purbalingga.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi pembagian sembako.
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi pembagian sembako.

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Seperti dijanjikan sebelumnya, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyalurkan bantuan berupa sembako bagi pedagang sekolah. Penyaluran bantuan dilakukan selama dua hari, Senin dan Selasa (20-21/4). Sedangkan bantuan yang disalurkan sebanyak 2.382 paket.

''Para pedagang sekolah ini sangat membutuhkan bantuan, karena sekolah-sekolah tempat mereka berdagang diliburkan sudah cukup lama. Kebanyakan mereka merupakan pedagang kecil yang menjual berbagai jajanan bagi anak-anak sekolah,'' jelasnya.

Pembagian paket sembako, dilakukan di hampir seluruh sekolah tingkat SD dan SMP yang ada di Kabupaten Purbalingga. Dalam penyaluran sembako yang dilakukan simbolis, bupati didampingi para guru, pengurus PGRI, MKKS dan IGTKI.

''Bantuan sembako yang kami salurkan ini merupakan sumbangan dari PGRI dan jajaran pendidikan senilai Rp 178 juta, yang kami tambah dengan bantuan dari Pemkab,'' katanya.

Bupati juga menyatakan, bantuan paket sembako tersebut merupakan bentuk bantuan Jaring Pengaman Sosial yang disalurkan untuk sektor informal. ''ni merupakan bentuk kepedulian kami dan jajaran pendidikan, mengingat pedagang sekolah merupakan sektor yang terdampak wabah Covid 19,'' jelasnya.

Seorang pedagang yang menerima bantuan, Elli Yuswantiri (51), mengaku bersyukur mendapat bantuan dari Bupati. Dia mengaku, sebelum wabah Covid 19 berjangkit, dia berjualan roti bakar dan piscok (pisang coklat) pad anak-anak di SD Negeri 1 Purbalingga Kidul. ''Dengan adanya kebijakan belajar di rumah, saya juga tidak bisa berjualan lagi. Untuk itu, kami sangat bersyukur Bupati memberi bantuan sembako pada kami,'' katanya.

Isti (45), pedagang lain yang bisa berjualan minuman dingin dan jagung manis di SDN 2 Kedungmenjangan, keputusan meliburkan anak sekolah sangat memukul ekonomi keluarganya. Dia berharap wabah Covid bisa segera berlalu, sehingga anak-anak bisa kembali bersekolah.

''Saya sudah mencoba berjualan di luar sekolah, rapi sulit sekali. Tidak laris seperti berjualan di sekolah,'' katanya. Untuk itu, dia juga menyampaikan terima kasih pada Pemkab Purbalingga yang telah memberikan bantuan berupa beras, minyak goreng, telor dan mie instan. Dia berharap, bantuan tidak hanya disalurkan sekali ini saja, namun bisa dilakukan sampai anak-anak kembali bersekolah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement