Senin 20 Apr 2020 18:42 WIB

Pemerintah Telah Periksa 49.767 Spesimen Covid-19

Pemeriksaan spesimen Covid-19 dilakukan pada 36 laboratorium di seluruh Indonesia.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah memeriksa 49.767 spesimen dari 43.749 orang untuk pengujian virus Covid-19 pada 36 laboratorium di seluruh Indonesia. Jumlahnya akan ditambah seiring telah diterimanya 20 test kit untuk keperluan pengujian.

"Hingga 20 April pukul 12.00 WIB, kami laporkan kinerja pemeriksaan di 36 laboratorium sudah bekerja secara aktif. Hari ini akan menjadi lebih banyak lagi setelah pukul 12.00 WIB seiring dengan telah diterimanya 20 ribu tes lebih yang kita terima kemarin," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/4).

Dari total akumulasi 43.749 orang yang telah diperiksa menggunakan metode real time-polymerase chain reaction (RT-PCR) tersebut, hingga saat ini sebanyak 6.760 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 36.989 orang negatif. Pemeriksaan spesimen pada orang dapat dilakukan lebih dari satu kali sehingga antara jumlah orang diperiksa dan banyaknya spesimen diperiksa bisa jauh lebih tinggi.

Sementara itu, berdasarkan layanan pasien terdapat 181.770 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan 16.343 orang pasien dalam pengawasan (PDP). Yurianto menyebut, terhadap ODP dan PDP tersebut akan segera dilakukan pemeriksaan menggunakan RT-PCR untuk mengonfirmasi kasus.

Hingga kini seluruh provinsi yang ada di Indonesia, yaitu 34 provinsi, telah terdampak Covid-19. Selain itu, telah terjadi penularan di 255 kabupaten/kota.

Yurianto mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk melakukan pengujian sampel secara masif dalam upaya pendeteksian kasus secara dini, kemudian pelacakan riwayat kontak kasus positif dilakukan secara agresif. "Penelusuran kontak dekat dilaksanakan oleh dinas kesehatan dibantu aparat pemerintahan setempat," katanya.

Yurianto yang juga merupakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa sebanyak 747 orang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Kriteria sembuh dilihat berdasarkan kondisi klinis pasien yang tidak memerlukan layanan kesehatan di rumah sakit serta mendapatkan dua kali hasil tes PCR negatif yang dilakukan secara berturut-turut.

Sebaran lokasi pasien Covid-19 yang sembuh paling banyak di DKI Jakarta dengan jumlah 230 orang, Jawa Timur 98 orang, Sulawesi Selatan 63 orang, Jawa Barat 56 orang, dan Jawa Tengah 51 orang.

Yurianto meminta kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam penanganan Covid-19, yaitu memutus rantai penularan, dengan memastikan dirinya tidak tertular dan tidak menularkan orang lain dengan tetap tinggal di rumah. Dia juga meminta masyarakat menghargai orang-orang yang harus melakukan isolasi mandiri dan tidak mendiskriminasi pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement