Masyarakat Belitung Ziarah Kubur Jelang Ramadhan

Red: Ani Nursalikah

Ahad 19 Apr 2020 20:48 WIB

Masyarakat Belitung Ziarah Kubur Jelang Ramadhan. Sejumlah warga menggunakan masker saat berziarah ditengah pandemi Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU). Foto ilustrasi. Foto: Republika/Thoudy Badai Masyarakat Belitung Ziarah Kubur Jelang Ramadhan. Sejumlah warga menggunakan masker saat berziarah ditengah pandemi Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU). Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Masyarakat di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melestarikan tradisi ziarah kubur menjelang bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah.

"Memang setiap menjelang bulan suci Ramadhan kami beserta keluarga besar selalu mengunjungi makam keluarga untuk berziarah," kata salah seorang peziarah Reni Winda Novita di TPU Rimba Parak Tanjung Pandan, Ahad pagi (19/4).

Baca Juga

Ia menjelaskan kegiatan ziarah kubur biasanya dilaksanakan mulai 30 hari menjelang bulan Ramadhan atau ketika telah memasuki bulan Sya'ban. Masyarakat setempat juga mengisi bulan tersebut dengan tradisi ruwahan.

"Dikenal dan banyak orang menyebutnya dengan bulan ruwah biasanya masyarakat menggelar tradisi ruwahan dengan membacakan surat Yasin di masjid atau mengundang orang ke rumah," ujarnya.

Ia menjelaskan, selain berziarah dan memanjatkan doa, biasanya peziarah juga menaburkan bunga dan membersihkan makam keluarga seperti mencabuti rumput di sekitar makam. Harapannya, dari ziarah tersebut dengan mendoakan keluarga yang telah tiada akan mendapatkan ridha Allah SWT karena sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan yang penuh hikmah dan ampunan.

"Kami sama-sama berdoa karena menyambut bulan puasa agar diberikan kesehatan dan kelancaran untuk menunaikan ibadah di bulan suci Ramadhan," katanya.

Salah seorang petugas kebersihan makam, Sutarman di Tanjung Pandan mengatakan sejak satu pekan ke belakang jumlah peziarah mulai meningkat. "Jumlah peziarah datang mulai banyak paling terutama Jumat kemarin ramai yang nyekar," ujarnya.

Ia mengemukakan, hal ini sudah biasa terjadi terutama ketika akan menyambut bulan suci Ramadhan. Peziarah ramai datang pada pagi maupun sore hari

"Sudah biasa kalau jelang Ramadhan lebih ramai dari hari biasa cuma kalau sekarang bedanya peziarah menggunakan masker karena lagi musim virus corona," katanya.