Selasa 14 Apr 2020 14:57 WIB

Pakai Masker, Jangan Lupakan Jaga Jarak dengan Orang Lain

Dokter ingatkan pentingnya menjaga jarak fisik ketimbang memakain masker.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Produksi masker kain dengan gambar karakter kartun, tokoh, dan logo di Karanganyar, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Maulana Surya
Produksi masker kain dengan gambar karakter kartun, tokoh, dan logo di Karanganyar, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter dari acara TV Good Morning Britain dr Hilary Jones berpendapat bahwa menjaga jarak fisik minimal dua meter lebih efektif ketimbang mengenakan masker, seperti yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut dia, masker memiliki celah dan memungkinkan virus akan tetap masuk.

"Bagi orang sehat penggunaan masker tidak efektif. Kebanyakan masker memiliki celah bagi virus, yang memungkinkan masuk ke dalam tubuh saat kita menghirup masker," kata Hilary, dilansir Metro, Selasa (14/4).

Baca Juga

Hilary mengatakan, penggunaan masker saat cuaca panas juga bisa memicu rasa lembap dan gatal di wajah. Ketidaknyamanan itu, pada akhirnya membuat seseorang lebih sering meletakkan tangan di wajahnya.

"Jika masker menjadi lembap, itu juga akan menjebak virus," kata Hilary.

photo
Infografis Bijak Pakai Masker - (republika.co.id)

Dia pun menekankan bahwa menjaga jarak fisik lebih baik daripada mengenakan masker. Namun demikian, ia tak memaksakan gagasannya tersebut. Ia mempersilakan siapapun yang ingin mengenakan masker, namun baginya pemakaian masker tidak terlalu bermanfaat.

"Secara psikologis, masker mungkin membuat Anda merasa lebih baik. Tetapi yang lebih penting adalah menjaga jarak secara fisik. Jika Anda ingin mengenakan masker, pakailah masker, tetapi tidak ada bukti bahwa itu bermanfaat," kata Hilary.

WHO mengatakan, masker medis harus diprioritaskan bagi petugas kesehatan yang berada di garis depan pandemi Covid-19. Saat ini masker medis jumlahnya belum juga mencukupi bagi tenaga kesehatan.

"Kita tahu bahwa masker medis dapat melindungi petugas kesehatan yang berada di garis depan pandemi Covid-19, tetapi jumlah masker medis saat ini kurang," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gheybresus dalam konferensi pers virtual dari laman WHO yang dikutip di Jakarta, Selasa (7/4).

Menurutnya, emakaian masker medis oleh masyarakat umum dapat memperburuk kekurangan masker khusus itu yang sangat dibutuhkan saat ini. "Di beberapa tempat, petugas kesehatan berada dalam bahaya karena adanya kekurangan masker medis," kata dia.

Ia mencatat bahwa beberapa negara sedang mempertimbangkan rekomendasi baru untuk penggunaan masker medis maupun non-medis bagi warganya untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Bagi masyarakat, kita merekomendasikan masker medis untuk orang sakit," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement