Selasa 14 Apr 2020 12:50 WIB

Mentan Syahrul Jamin Pangan Protein Hewani Cukup Saat PSBB

Mentan Syahrul jamin pengiriman protein hewani lewat kerja sama dengan toko daring

 Mentan Syahrul Yasin Limpo, Selasa (14/4), di ruang rapat AWR Kementan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menjamin ketersediaan pangan protein hewani bagi masyarakat di wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo, Selasa (14/4), di ruang rapat AWR Kementan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menjamin ketersediaan pangan protein hewani bagi masyarakat di wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menjamin ketersediaan pangan protein hewani bagi masyarakat di wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Syahrul mengatakan, pihaknya turut menggandeng perusahaan produsen, e-commerce, serta transportasi daring untuk mempermudah penyediaan dan distribusi.

Syahrul menuturkan, pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Charoen Phokpand Indonesia, PT Triputra Panganindo, PT Indoguna, PT Japfa, dan PT Cimory sebagai produsen produk daging sapi, ayam dan telur ayam, serta olahannya.

Kerja sama juga dilakukan dengan Tani Hub Group, Sayur Box, Etanee sebagai mitra usaha toko daring untuk komoditas pangan. Terakhir, kata Syahrul, pihaknya menggandeng Grab Indonesia sebagai penyedia transportasi online untuk pengiriman produk kepada konsumen.

"Dilihat dari neraca pangan protein hewani kita saat ini sudah cukup. Persoalannya sekarang ada pada kesiapan jajaran kita dan mitra perusahaan. Ini yang harus ditingkatkan dan diperketat," kata Syahrul dalam video conference di Jakarta, Selasa (14/4).

Ia menuturkan, kerja sama yang dituangkan dalam nota kesepahaman tersebut diharapkan bisa mempercepat pendistribusian pangan protein hewani dengan sistem pemesanan berbasis online lewat aplikasi ponsel.

"Protein hewani sangat banyak manfaatnya untuk tubuh manusia. Bila sumber pangan protein saja tidak cukup, bagaimana bisa kita mampu keluar dari situasi wabah ini," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, wabah Covid-19 juga membawa dampak kelesuan ekonomi yang sangat besar. Tak terkecuali bagi industri produk makanan. Oleh karena itu, berbagai kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta perlu terus dilakukan untuk memberikan manfaat bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement