Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Puasa Ramadhan

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 14 Apr 2020 08:07 WIB

Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Puasa Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan Foto: Reuters/Amr Abdallah Dalsh Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Puasa Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Satgas NU Peduli Covid-19, dr Makki Zamzami mengingatkan, agar umat Islam yang menjalankan puasa Ramadhan untuk memperhatikan kegiatannya demi menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya adalah, untuk tidak langsung tidur setelah makan sahur.

Karena dikhawatirkan, tidur membuat tubuh semakin lemah ketika puasa jika langsung tidur setelah sahur dilakukan. “Jadi setelah sahur langsung beraktifitas saja agar makanan yang diproses di tubuh kita ini langsung dicerna,” kata dr Makki yang juga bendahara Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) ini saat dihubungi Republika.co.id, Senin (14/4).

Baca Juga

Sementara, saat berbuka puasa, dr Makki menyarankan agar umat Islam tidak berlebihan mengonsumsi makanan yang manis. Menurut dia, ketika berbuka puasa sebaiknya cukup mengonsumsi kurma atau takjil. Setelah itu, baru makan nasi dengan setengah porsi.

“Prinsipnya karena perut kita sudah kosong lebih dari 12 jam, maka boleh kita makan yang manis untuk bisa meningkatkan energi kita, tapi tidak boleh berlebihan,” jelasnya. 

Dia menambahkan, saat berpuasa di bulan Ramadhan nanti masyarakat juga harus tetap menjalani aktifitasnya di rumah saja, sehingga bisa membantu pemerintah dalam menangani virus Covid-19. Kendati demikian, menurut dia, secara kesehatan tidak baik juga tidak tidur secara terus menerus di bulan puasa.

“Tapi bukan berarti kita harus tidur terus, justu harus tetap olahraga , jangan terlalu banyak tidur. Kalau banyak tidur malah nanti akan obesitas. Jadi tetap lakukan aktifitas seperti biasa di rumah dengan prinsip social distancing dan physical distancing,” katanya.

Selain itu, dr Makki mengatakan, saat sahur masyarakat sebaiknya mengonsumi makanan yang bisa memuat energi jangka panjang. Menurut dia, makanan tersebut idealnya terdiri dari beragam jenis nutri, seperti protein, karbohidrat, dan lemak.

“Makanan protein itu bagus buat daya tahan tubuh, protein hewani terutama di tengah wabah seperti ini ya. Dari telur itu juga bagus, itu protein hewani. Kemudian daging juga, terutama yang kurang lemaknya,” ujar Makki.

""Mengonsumsi makanan berprotein hewani, khususnya saat sahur,  sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah situasi Covid-19," tambah dr Makki.

 

Pada kesempatan itu, dr Zamzami menjelaskan, puasa tidak akan memperlemah sistem daya tahan tubuh. Justru, menurut dia, daya tahan tubuhnya akan meningkat, sehingga dapat terhindar dari virus Covid-19 yang saat ini tengah mewabah di Indonesia.

“Secara prinsip puasa itu tidak memperlemah daya tubuh kita. Karena daya tubuh kita itu cukup dengan makanan seimbang, lalu melakukan aktifitas fisik secara rutin, kemudian istirahat yang cukup, kurangi stres, dan hindari merokok,” ujar dr Makki.

Menurut dia, jika semua itu dilakukan secara teratur maka imun tubuh seseorang yang berpuasa akan tetap terjaga. “Jadi dengan puasa justru daya tahan tubuh kita akan semakin kuat, karena tubuh ini kita dilatih secara proses yang tadinya kita makan ngemil makan ngemil, terus mulai ditata dalam proses makanan,” ujarnya.