Puasa Sebentar Lagi, Si Kecil Sudah Siap?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda

Rabu 01 Apr 2020 21:13 WIB

Ramadhan sudah dekat, si kecil sebaiknya mulai diajak diskusi untuk menyiapkannya belajar berpuasa. Foto: Republika/Wihdan Hidayat Ramadhan sudah dekat, si kecil sebaiknya mulai diajak diskusi untuk menyiapkannya belajar berpuasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan tak lama lagi tiba. Orang tua yang memiliki anak usia sekolah dasar biasanya lebih ketat dalam membiasakan anandanya belajar berpuasa.

Bagaimana cara mengenalkan puasa pada anak? Psikolog anak, Ine Indriani mengatakan mengajak anak mulai berpuasa sebaiknya perlahan-lahan.

Baca Juga

"Jangan ajak anak berpuasa langsung satu hari penuh," kata Ine.

Ine menyarankan, dari awal sebelum puasa sebaiknya orang tua memberikan informasi kepada anak bahwa sebentar lagi kita puasa. Berikan penjelasan seperti apa menjalani puasa.

"Ini sudah bulan April, sebentar lagi puasa, saatnya memberi penjelasan pada anak soal puasa. Tanyakan pula pendapat anak mau puasa sampai jam berapa, sehingga anak juga berperan untuk menyiapkan dirinya berpuasa," ujar Ine ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (1/4).

Setelah itu, latihan terlebih dulu saat puasa. Bisa dimulai dengan puasa setengah hari, atau jam 10 anak diperbolehkan makan kalau dia tidak kuat.

Ine menyarankan agar anak tetap dikondisikan seperti orang yang sedang berpuasa meski sudah berbuka. Walapun anak "berbuka puasa" tiga hari sekali, kondisikan ia untuk berpuasa di luar waktu makan.

"Misalnya, habis makan, anak ajak puasa lagi. Dikondisikan, sehingga dia merasa suasananya puasa."

Lalu bagaimana mengatur waktu anak tidur dan bangun anak saat berpuasa? Ine mengatakan, sebelum mulai berpuasa, sebaiknya orang tua menjelaskan bagaimana pola tidur dan pola makan saat puasa.

Ayah dan bunda perlu menyiapkan si kecil tidur mulai pukul delapan malam dengan tujuan agar anak bisa dibangunkan pukul empat pagi. Ine menyarankan, sekitar setengah delapan malam, anak sudah mulai masuk kamar. Jadi anak sudah dikondisikan agar tidur lebih cepat.

"Jangan sampai disuruh tidur di jam yang dia harus tidur. Misalnya disuruh tidur pukul delapan malam lalu baru masuk kamar pukul delapan juga. Nanti molornya sampai jam setengah sembilan," ujarnya.

Ine mengatakan, dalam membangunkan anak sahur juga harus perlahan. Sebaiknya bangunkan anak sahur menjelang saat sahur, sekitar pukul 04.15 WIB. Jangan bangunkan 03.30 WIB.

"Mepet, tapi jangan terlalu mepet, jadi ada waktu dari dia bangun," ujarnya.

Setelah sahur, anak boleh tidur kembali atau sholat dulu sebelum tidur kembali. Kemudian pagi hari bangun, berjemur lalu mandi. Setelah itu bisa mulai belajar dari rumah.

Ine mengatakan, sebaiknya orang tua yakin dengan kemampuan anak. Orang tua tak perlu terlalu khawatir anak tidak bisa berpuasa.

Selain itu, Ine menyarankan agar orang tua tak membandingkan anaknya dengan anak lainnya. Misalnya dengan mengatakan, "dia saja bisa, kamu juga bisa loh."