Rabu 01 Apr 2020 06:13 WIB

Ribuan Pekerja Migran Jatim Pulang dari Negara Perantauan

Menurut Khofifah, kepulangan pekerja migran sudah diantisipasi Menko Luhut.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Sekitar 5.619 pekerja migran (PMI) asal Jatim yang pulang dari negara terjangkit Covid-19 sejak Januari hingga 29 Maret 2020. [Foto: Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia].
Foto: Antara/Agus Alfian
Sekitar 5.619 pekerja migran (PMI) asal Jatim yang pulang dari negara terjangkit Covid-19 sejak Januari hingga 29 Maret 2020. [Foto: Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia].

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur mencatat, ada sekitar 5.619 pekerja migran (PMI) asal Jatim yang pulang dari negara perantau sejak Januari hingga 29 Maret 2020. Sebagian besar PMI asal Jatim ini kembali dari negara terjangkit Covid-19.

Kepala Disnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo memerinci, PMI yang kembali dari  Hongkong sebanyak 2.498 orang, Taiwan 1.270 orang, dan Singapura 1.021 orang. Himawan mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, daerah asal terbanyak PMI yang kembali dari negara perantauan adalah warga Kabupaten Malang, yakni sebanyak 821 orang, Kabupaten Blitar 778 orang, dan Ponorogo 688 orang.

Baca Juga

Himawan melanjutkan, untuk jumlah PMI asal Jatim yang masih berada di negara perantaun dan diprediksi pulang menjelang lebaran, belum terdata. Namun, berdasarkan data 2019, Himawan mengestimasi totalnya ada 12.000 PMI dari sejumlah daerah di Jatim, dengan perantauam di berbagai negara, yang pulang menjelang lebaran.

"Kalau tahun lalu terbanyak dari negara seperti Hongkong, Malaysia, Taiwan, dan Singapura. Menjelang lebaran, biasanya mereka pulang lewat tiga pintu masuk," kata Himawan, Selasa (31/3).

Tiga pintu masuk yang dimaksud adalah dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Soekarno Hatta Tangerang, dan Pelabuhan Bintan, Kepulauan Riau. Berdasarkan estimasi 2019, kata dia, jumlah PMI asal Jatim yang diperkirakan akan pulang menjelang lebaran tahun ini mencapai lebih dari 6.300 orang.

"Pemprov sudah siapkan penanganan. Nanti kami akan melakukan sesuai dengan regulasi yang ada," ujar Himawan. 

Himawan juga menegaskan Pemprov Jatim akan melakukan screening atau penyaringan terhadap PMI asal Jatim yang kembali dari negara perantauan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan, PMI asal Jawa Timur yang pulang ke tanah air menjelang lebaran ini akan dilakukan rapid test. Khofifah mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah pusat sudah melakukan antisipasi makin luasnya penyebaran Covid-19.

"Itu (kepulangan PMI) sudah dalam antisipasi Menko Marves (Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan). Karena hari-hari ini, justru yang menjadi pilihan transportasi adalah melalui jalur laut dan tiba di pelabuhan," ujar Khofifah.

Khofifah memastikan, Pemprov Jatim akan berkoordinasi dengan Pemprov Kepri yang menjadi salah satu pintu masuk PMI ke Indonesia. Apalagi di tengah wabah Covid-19, pintu masul tersebut menjadi pilihan utama para PMI.

"InsyaAllah kami koordinasi. Kami juga menyiapkan ruang observasi di Museum Puspenerbal Juanda. Daya tampungnya kira-kira 150 orang. Kami akan pastikan, PMI (dari Jatim) yang pulang, dicek suhu tubuh lalu menjalani rapid test," ujar Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement